Bapanas Perkirakan Indonesia Defisit Beras Selama 9 Bulan Tahun Ini
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Jumat, 3 Maret 2023 16:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono mengungkapkan data perkiraan produksi beras tahun ini. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Bapanas, diperkirakan Indonesia akan mengalami defisit beras selama sembilan bulan.
"Prognosa produksi dan ketersediaan beras kami menunjukkan sembilan bulan ini (produksi beras) defisit. Tapi ini data sementara, artinya data ini bergerak setiap bulan sesuai update dari BPS," ujarnya dalam diskusi virtual pada Jumat, 3 Maret 2023.
Berdasarkan data tersebut, defisit beras terjadi di Tanah Air pada Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Sementara pada Februari sampai April, Indonesia akan mengalami surplus, yaitu pada saat panen raya.
Adapun ia menyebutkan prediksi sementara total produksi beras pada 2023 sekitar 55 juta ton. Pada Januari 2023, telah terjadi defisit sebanyak 815.775 ton. Namun pada Februari terjadi surplus sebanyak 1,039 juta ton, Maret sebesar 3,28 juta ton, dan April sebanyak 1,52 juta ton.
Pada Mei 2023, Indonesia akan kembali mengalami defisit beras sebanyak 383.936 ton, lalu Juni 182.039 ton, Juli 76.527 ton, Agustus 413.976 ton, September 188.99 ton, Oktober 343.703 ton, November 728.245 ton, dan Desember 1,29 juta ton. Maino mengungkapkan dengan banyaknya bulan defisit tahun ini, Bapanas memiliki tantangan dalam menjaga menjaga stabilitas harga beras.
Selanjutnya: Selain masalah produksi....
<!--more-->
Selain masalah produksi, Maino menjelaskan kondisi lndonesia sebagai negara kepulauan memicu permasalahan dari distribusi. Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan, kata dia, juga akan mempengaruhi harga maupun disparitas harga antar wilayah.
"Tentu ini pengalaman pertama bagi Badan Pangan Nasional (Bapanas), sejak peralihan dari Kementerian Perdagangan. Kami sadar juga di pelaksanaan 2023 banyak sekali kendala dan tantangan," tuturnya,
Sementara itu, memasuki masa panen raya ini sejumlah pesawahan di sentra beras Tanah Air terendam banjir. Kementerian Pertanian mengungkapkan banjir menggenangi 51 persen sawah di Karawang atau seluas 6.879 hektare. Ada empat kecamatan yang terdampak paling parah, salah satunya Kecamatan Cilebat seluas 2.485 hektare.
Selain Karawang, banjir juga merendam sawah di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan rata-rata tinggi genangan banjir di pesawahan tersebut mencapai 30 sampai 40 centimeter. Sawah tergenang sejak 25 Februari lalu.
Di sisi lain, pemerintah melalui Perum Bulog juga menargetkan penyerapan hasil produksi untuk cadangan beras pemerintah (CBP) tahun ini sebesar 2,4 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyatakan akan menyerap 70 persen target CBP pada masa panen raya di Februari-Maret 2023.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Larangan Ekspor Timah, Dirjen Minerba: Ini Persiapan Paling Serius
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini