TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atau Dirjen Minerba Ridwan Djamaluddin mengatakan persiapan tentang pelarangan ekspor timah merupakan yang paling serius. Apa saja yang harus disiapkan?
Ridwan, sapaannya, mengatakan pihaknya telah melakukan kajian antisipasi jika larangan ekspor timah dilakukan. Adapun larangan ekspor yang diberlakukan adalah untuk ingot timah.
"Bagi saya, sepanjang pengetahuan saya, ini adalah persiapan yang paling serius yang dilakukan. Jadi artinya jika larangan ekspor timah balok dilakukan, apa yang terjadi dengan industri dalam negeri dan apa yang harus dilakukan?" ujar Ridwan pada awak media di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat, 3 Maret 2023.
Sejauh ini, lanjut dia, laporan sudah diberikan kepada pimpinan. Beberapa perusahaan, termasuk PT Timah, juga sedang melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Misalnya, ada yang sedang menyiapkan untuk membangun tin solder, ada yang sedang melakukan kajian dengan konsultan terkenal apa yang mau dilakukan. Intinya, reaksi perusahaan positif," kata Ridwan.
Ridwan melanjutkan, pihaknya juga telah menemukan angka-angka dalam kajian tersebut. Misalnya, untuk investasi di timah solder butuh sekian ratus miliar dan butuh waktu membangun sekitar 2 tahun.
"Terus kita butuh uang misalnya Rp 300-400 miliar, jangka waktu pembangunan 2 tahun. Jadi angka-angka sebetulnya sudah keluar dari kajian teknis dari tim yang kita bentuk antar kementerian dan melibatkan perusahaan-perusahaan dan asosiasi," tutur Ridwan.
Selanjutnya: Namun, dia tak mengetahui....