51 Persen Sawah di Karawang Terendam Banjir, Mentan: Setelah Surut, akan Ditanam Ulang Secepatnya

Jumat, 3 Maret 2023 14:01 WIB

Kondisi areal persawahan terendam banjir di Desa Idaman, Pandeglang, Banten, Rabu, 28 Desember 2022. Banjir yang menggenang kawasan tersebut sejak hari Ahad, 25 Desember 2022 menyebabkan sawah seluas 400 hektare terancam gagal panen pane. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan terjadi banjir parah yang merendam sawah petani di Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan daerah yang merupakan sentra produksi beras itu yang terparah terdampak banjir.

"Satu pekan ke depan akan kami pantau. Setelah mulai surut secepatnya, kami lakukan tanam ulang," ucap Syahrul kepada para petani saat mengunjungi lokasi bajir, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat, 3 Maret 2023.

Ia menjelaskan hujan terus terjadi sejak enam hari lalu kemudian membuat air di irigasi meluap dan menggenangi persawahan petani. Syahrul pun meminta para Direktur Jenderal Kementan memberikan pendampingan dan bantuan pada petani di wilayah tersebut.

Kementan juga menyalurkan sejumlah pompa untuk menyedot genangan air agar pesawahan petani bisa diselamatkan. Syahrul menyatakan kementeriannya akan terus memantau banjir hari per hari melalui Agriculture War Room (AWR) di Jakarta.

Sementara untuk lahan yang terdampak parah, Syahrul mengatakan akan mengganti benih padi secara gratis dan mesin pompa air. Dia berharap banjir tidak menurunkan semangat para petani.

Advertising
Advertising

"Saya memahami hal ini bukan sesuatu yang mudah, tetapi jika semua bergerak pasti semua dapat dilalui," kata dia.

Asisten II Bidang Perekonomian Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang Hanafi mengatakan Karawang saat ini sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Ia mencatat ada sebanyak 6.879 hektare atau 51 persen dari pertanaman se Kabupaten Karawang yang tergenang.
Ada empat kecamatan yang terdampak paling parah, salah satunya Kecamatan Cilebat seluas 2.485 hektare.

Selain Karawang, banjir juga merendam sawah di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan rata-rata tinggi genangan banjir di pesawahan tersebut mencapai 30 sampai 40 centimeter. Sawah tergenang sejak 25 Februari lalu.

Kementan telah menyiapkan perlengkapan dan alat mesin pertaniannya (alsintan) ke wilayah banjir. Syahrul berujar semua upaya perbaikan harus dilakukan mengingat Bekasi adalah wilayah penyangga pangan bagi penduduk kota seperti Jakarta. Bahkan beras asal Bekasi, tuturnya, juga merupakan penyangga bagi kota-kota besar di wilayah Jawa Barat lainya.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Data Ditjen Pajak Diduga Bocor dan Disebar Gratis di Forum Hacker

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

9 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

14 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

16 jam lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

18 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya