Pelindo Pelabuhan Kotabaru Catatkan Pendapatan Tahun 2022 Rp 231 Miliar
Reporter
Diananta P. Sumedi (Kontributor)
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 28 Februari 2023 15:59 WIB
TEMPO.CO, Kotabaru - PT Pelindo Sub Regional Kalimantan Pelabuhan Kotabaru mencatatkan pendapatan usaha Rp 231 miliar sepanjang tahun buku 2022. PT Pelindo Pelabuhan Kotabaru turut membukukan laba bersih Rp 78 miliar dari Pelabuhan Kotabaru dan Pelabuhan Mekarputih di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah pendapatan Rp 231 miliar untuk Kotabaru dan Mekarputih karena ada penambahan kargo di Mekarputih dan AKR. Laba bersih Rp 78 miliar. Ini pencapaian Kotabaru terbesar, belum pernah Kotabaru mencapai pendapatan Rp 231 miliar,” kata General Manager PT Pelindo Pelabuhan Kotabaru, Zainal Abidin, saat ditemui Tempo di kantor PT Pelindo Pelabuhan Kotabaru, Selasa 28 Februari 2023.
Angka realisasi pendapat dan laba bersih itu di atas anggaran pendapatan Rp 180 miliar dan anggaran laba Rp 58 miliar. Menurut Zainal Abidin, pendapatan dari Pelabuhan Mekarputih dan Pelabuhan Kotabaru hampir di atas 40 persen dari anggaran pendapatan Rp 180 miliar pada 2022. Ia berkata, ada lonjakan pendapatan Mekarputih dari layanan kargo kapal pada 2022.
Adapun Pelabuhan Kotabaru sendiri mengandalkan layanan untuk AKR. “Efek dari perang (Rusia dan Ukraina) itu, minyak Alhamdulilah permintaan minyak AKR tinggi. Yang biasanya satu kapal STS (Ship To Shore), sekarang rata-rata tiga sampai empat kapal satu bulan. Dampaknya signifikan, Pelabuhan Umum Kotabaru dan Mekarputih itu pencapaiannya 40 persen dari anggaran,” lanjut Zainal Abidin.
Zainal melanjutkan, pelayanan jasa kapal Pelabuhan Kotabaru akan dikerjakan oleh Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) pada Maret 2023, pasca mergernya PT Pelindo I – IV sejak 1 Oktober 2021. Sementara layanan kargo di Mekarputih sudah diserahkan ke Subholding Pelindo Multi Terminal (SBMT) sejak Mei 2022.
Selanjutnya: dampak positif mergernya PT Pelindo (Persero) dalam hal efisiensi
<!--more-->
“Karena yang naik ini kargo, otomatis kami pelayanan tunda kapalnya yang naik di Pelabuhan Mekarputih. Jadi kuenya untuk kargo dikasihkan ke SBMT,” tutur Zainal Abidin.
Ia menyebutkan dampak positif mergernya PT Pelindo (Persero) dalam hal efisiensi biaya. Zainal mencontohkan sebelum merger, Pelindo Kotabaru harus membayar jasa empat kapal tunda untuk layanan di sekitar Pelabuhan Kotabaru. Setelah merger, pihaknya bisa berbagi hasil antara SPJM dan Pelindo Marine Service (PMS).
Zainal Abidin optimis Pelabuhan Kotabaru bisa meningkatkan pendapatan seiring penambahan alur Selat Laut dan Ship To Shore. Menurut dia, Pelabuhan di Kotabaru unik karena pekerjaan kepelabuhan tergantung alam dan kebijakan pemerintah. Misalnya di Pelabuhan Mekarputih saat gelombang air laut pasang dan arah angin.
“Ada angin barat dia enggak bisa muat. Kalau ada larangan ekspor batu bara, enggak bisa muat. Kalau ada larangan CPO, sama enggak bisa. Kebijakan pemerintah sangat signifikan. Yang ada kami memperbaiki layanan,” kata Zainal Abidin. Pihaknya tetap berupaya maksimal melayani jasa kepelabuhan, seperti curah cair dan layanan penumpang.
Pilihan Editor: Dirut Pelindo Berjanji Perbaiki Pengelolaan Dana Pensiun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini