Rupiah Melemah Usai Rilis Kenaikan Inflasi PCE AS

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Senin, 27 Februari 2023 11:00 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Senin, melemah usai rilis kenaikan data inflasi terkait Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Senin pagi turun 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 15.252 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.228 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena kemungkinan bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif pada rapat berikutnya di pertengahan Maret 2023.

"Ekspektasi ini dipicu oleh rilis data indikator inflasi AS - Core PCE bulan Januari Jumat malam yang hasilnya menunjukkan kenaikan melebihi kenaikan bulan sebelumnya," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Senin,27 Februari 2023 .

Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat, 24 Februari 2023 bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, tidak termasuk makanan dan energi, yang disebut Indeks PCE inti naik 0,6 persen bulan ke bulan dan 4,7 persen tahun ke tahun pada Januari. Pasar telah memperkirakan pembacaan masing-masing di 0,5 persen dan 4,4 persen.

Advertising
Advertising

Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve akan berlanjut, mendukung dolar AS menguat dan imbal hasil imbal hasil obligasi pemerintah AS naik.

Ariston menuturkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih menunjukkan tren kenaikan yang artinya pasar masih berekspektasi tingkat suku bunga acuan AS akan kembali naik.

Selanjutnya: Ariston memprediksi....

<!--more-->

Ariston memprediksi pelemahan rupiah bergerak ke arah Rp 15.250 per dolar AS, dengan potensi tertahan di kisaran Rp 15.190 per dolar AS.

Sementara itu, fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik dengan aktivitas ekonomi yang kembali meningkat memberikan persepsi positif bagi pelaku pasar sehingga bisa menjadi faktor positif untuk mendukung agar rupiah tidak melemah terlalu dalam.

Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus Rp 4,7 miliar dolar AS pada triwulan IV 2022, meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tercatat defisit 1,3 miliar dolar.

Kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.

Transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS atau 1,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar AS.

Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga, didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap tinggi.

Pada Jumat (24/3) rupiah ditutup melemah 36 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.228 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.192 per dolar AS.

Pilihan Editor: Daftar 7 Bansos untuk Masyarakat yang akan Cair di 2023

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

11 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

12 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya