Sri Mulyani: Inflasi dan Pergerakan Harga Komoditas Menjadi Perhatian Dunia

Rabu, 22 Februari 2023 18:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan inflasi dan pergerakan harga menjadi pusat perhatian seluruh policy maker di dunia. Karena, kata dia, beberapa komoditas, mulai dari coal atau batu bara, CPO, brent, hingga gas yang harganya menurun.

“Ini tentu memberikan sumbangan terutama inflasi yang berasal dari komunitas energi di negara-negara maju,” ujar dia dalam konferensi pers APBN Kita di akun YouTuber Kemenkeu RI pada Rabu, 22 Februari 2023.

Negara maju seperti Amerika Serikat, Sri Mulyani menuturkan, inflasinya mulai leveling of dan tren-nya menurun meskipun masih relatif tinggi dibandingkan dengan posisi inflasi yang biasanya mendekati atau di bawah dua persen. “Jadi inflasi trennya menurun tapi tidak setajam seperti yang diharapkan,” kata dia.

Selain di Amerika, dia juga menyebutkan di Eropa pun sama menurun inflasinya, dari 8 persen sekarang di sekitar 6 persen. Namun, angka itu levelnya masih tinggi. Di Brasil, juga mulai turun, tapi kalau dilihat levelnya pun masih jauh lebih tinggi.

Dengan demikian, bendahara negara menjelaskan, respons kebijakan dari sisi policy moneter-nya yaitu kenaikan suku bunga memang masih akan bertahan pada level yang elevated naik, tinggi, dan mungkin dalam waktu yang cukup panjang. Ini tentu akan mempengaruhi momentum pemulihan ekonomi di negara-negara tersebut yang akan mempengaruhi kinerja ekonomi global.

Advertising
Advertising

“Bahkan India dalam hal ini kalau kita lihat juga masih di 6,7 persen dan policy rate-nya di 5,25,” ucap Sri Mulyani.

Sementara Indonesia, dia melanjutkan, juga membahas inflasi dengan tim inflasi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Inflasi Indonesia, menurut Sri Mulyani, masih di angka 5,3 persen dan policy rate dari Bank Indonesia di 5,75 persen.

Hal itu, dia berujar, menggambarkan bahwa inflasi akan dan masih menjadi isu yang sangat menjadi perhatian dari para pembuat kebijakan terutama pada paruh pertama 2023. Dengan kondisi global baik dari growth inflasi dan policy rate yang dibuat oleh berbagai negara, pemulihan ekonomi Indonesia masih dalam momentum yang kuat.

“Kita sudah melihat dari pengumuman BPS pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir di 5,01 persen sehingga keseluruhan tahun untuk 2022 pertumbuhan ekonomi di 5,3 persen,” tutur dia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen itu, bahkan diraih selama pada lima kuartal berturut-turut. Menurut Sri Mulyani, itu adalah sebuah pola pemulihan yang resilien dan sangat meyakinkan.

“Karena kalau kita lihat di negara lain, dia bisa pulih dan kemudian merosot lagi. Kalau kita lima kuartal berturut-turut bisa terjaga di atas 5 persen,” kata Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Jokowi ke Pimpinan Uni Eropa: Jangan Paksa untuk Ekspor Bahan Mentah, Sudah Tidak Mau Kita

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

8 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya