Mengenal Apa Itu YoY dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya

Reporter

Sabtu, 18 Februari 2023 14:08 WIB

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Year onYear atau YoY merupakan istilah yang umum dipakai dalam bidang ekonomi dan bisnis. Istilah ini juga dikenal dengan perbandingan time series data.

YoY dilakukan dengan cara menghitung perubahan pada persentase selama satu tahun dalam periode atau jangka waktu tertentu. Perhitungan ini digunakan untuk membandingkan kondisi ekonomi, keuangan, serta bisnis dari tahun ke tahun. YoY juga dapat dipakai untuk mengetahui apakah pencapaian bisnis tahun ini lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hasil dari perhitungan YoY ini dapat menunjukkan hasil yang positif, negatif, bahkan hingga nol. Hal tersebut menunjukkan tren peningkatan, penurunan, atau stagnan dalam statistik yang dihitung. Berikut penjelasan mengenai apa itu YoY dan cara menghitungnya.

Apa Itu YoY?
YoY atau Year onYear adalah pertumbuhan dari tahun ke tahun. Istilah ini umumnya menjadi solusi dan cara untuk membandingkan statistik kinerja bisnis dari satu periode tertentu. Misalnya, membandingkan kinerja dari kuartal tahun sebelumnya dengan kerangka waktu saat ini.

Melakukan perhitungan YoY dapat membantu menentukan besaran pertumbuhan perusahaan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Saat menentukan pertumbuhan bisnis dengan metode ini, dapat diketahui perbedaan kinerja statistik, seperti jumlah pekerja, pendapatan, hingga tingkat pengiriman barang.

Advertising
Advertising

Dengan adanya hasil perbandingan statistik ini, dapat diperoleh perspektif yang lebih baik mengenai kinerja perusahaan. Selain itu, hasil YoY juga bisa digunakan sebagai data untuk calon investor agar memberi tambahan dana dan pinjaman bagi perusahaan.

Selanjutnya: Cara Menghitung YoY

Cara Menghitung YoY
Sebelum melakukan perhitungan YoY, pastikan data-data yang dibutuhkan untuk menjadi pembanding sudah disiapkan. Berikut cara menghitung YoY.

1. Tentukan Periode atau Jangka Waktu yang Ingin Dibandingkan

Sebelum memulai perhitungan, tentukan periode waktu terbaik untuk dibandingkan. Anda juga bisa membandingkan statistik bulanan pada tahun lalu dan tahun ini untuk melihat peningkatannya.

2. Ambil Data Perusahaan yang Dibutuhkan

Setelah menentukan periode yang ingin dibandingkan, mulailah untuk mengumpulkan data-data dari tahun sebelumnya. Setelah semua data terkumpul, masukkanlah ke dalam persamaan.

3. Kurangi Angka Tahun Ini dengan Tahun Lalu

Perhitungan YoY dapat dilakukan mulai dari mengurangi angka tahun ini dengan tahun lalu. Contohnya, jika bisnis sepatu Anda menjual 500 item dalam bulan Januari tahun ini dan 400 item pada Januari tahun lalu, maka persamaan yang diperoleh adalah 500 – 400 = 100. Hasil positif ini menunjukkan jika bisnis Anda mengalami kenaikan dan memperoleh keuntungan dibanding tahun lalu.

4. Bagi Total Hasil dengan Angka Tahun yang Lalu

Cara menghitung YoY yang selanjutnya adalah dengan membagi total hasil angka sebelumnya dengan angka tahun lalu. Dengan contoh yang sama, Anda memperoleh hasil persamaan 100 dan membaginya dengan 400. Maka persamaannya akan menjadi 100/400 = 0,25.

5. Untuk Mendapat Persentase Akhir, Kalikan Hasil dengan 100

Langkah terakhir adalah dengan mengalikan hasil sebelumnya dengan 100. Contoh, jika pada sebelumnya diperoleh hasil 0,25 maka persamaannya menjadi 0,25 x 100 = 25 persen. Hal ini berarti tingkat pertumbuhan bisnis Anda tahun ini adalah 25 persen.

6. Analisis dan Evaluasi Total dari Keuntungan

Dengan perhitungan tadi, diperoleh pertumbuhan bisnis sebesar 25 persen dari tahun lalu. Hal ini dapat digunakan untuk menarik investor atau mengajukan pinjaman untuk menambah modal bisnis. Selain itu, hasil YoY juga dapat dipakai untuk melakukan perincian atau perencanaan agar pertumbuhan YoY tahun mendatang bisa lebih tinggi lagi.

Itulah rangkuman informasi mengenai apa itu YoY dan cara menghitungnya. Semoga bermanfaat.

RADEN PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Harga Emas Berpotensi Naik Usai Presiden Iran Tewas, Apa Saran buat Investor?

6 jam lalu

Harga Emas Berpotensi Naik Usai Presiden Iran Tewas, Apa Saran buat Investor?

Analis DCFX, Andrew Fischer, menyebut harga emas berpotensi naik cukup besar usai insiden yang menewaskan Presiden Iran kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru

8 jam lalu

Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru

Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) tahun ini memulai lagi program Baparekraf for Startup atau Bekup, dengan pembinaan secara langsung atau tatap muka kepada para pelaku bisnis rintisan atau startup.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

12 jam lalu

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Sebanyak 18 anak muda Indonesia masuk dalam daftar majalah Forbes 30 Under 30 Asia 2024. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

22 jam lalu

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Teknologi, Airlangga Hartarto bertemu pimpinan PT LG CNS, Shingyoon Hyun di Seoul, Korea Selatan. Ia berharap kerja sama di bidang investasi teknologi antara LG dan Sinar Mas Group dapat selesai sesuai target.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

1 hari lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

2 hari lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

3 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

4 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

5 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya