Menteri ESDM Sebut Pensiun Dini PLTU Masuk Program Pendanaan JETP
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 17 Februari 2023 15:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan menjadi program prioritas dalam proyek yang didanai dari pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP).
“Yang menjadi target utama, pengurangan emisi yang cukup signifikan. Itu dari PLTU, tapi dalam JETP ini tidak ada capture. Nanti akan ada dari skema yang lain,” kata Arifin ketika ditemui ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 17 Februari 2023.
Arifin mengatakan timeline pelaksanaan pensiun dini PLTU akan segera disusun. Jika sudah pensiun, pembangkit akan diganti dengan energi yang lebih bersih. “Nanti dipilih mana dulu yang paling applicable, implementable,” kata dia.
Gasifikasi juga menjadi salah satu program yang bakal dieksekusi. Arifin mengatakan pemerintah bakal mempercepat konversi diesel ke gas. Kemudian, dari gas akan dikonversi ke energi baru. Arifin menilai konversi dari diesel ke gas menjadi langkah tercepat untuk menurunkan emisi sekaligus menurunkan beban biaya.
“Nanti kami lihat, mudah-mudahan bisa masuk JETP. Terutama sumber pendanaannya. Kan kami ingin umber pendanaannya kompetitif, sehingga bisa ekonomis,” kata Arifin.
Arifin baru saja meresmikan Sekretariat JETP di Kantor Kementerian ESDM, Kamis, 16 Februari 2023. Selain dari Indonesia, JETP juga diikuti beberapa negara. Adapun dari Indonesia, Arifin mengatakan, tim akan diisi oleh perwakilan dari masing-masing kementerian terkait.
Selanjutnya: Sekretariat JETP di Kantor Kementerian ESDM ...
<!--more-->
“Nanti dari target utamanya akan dielaborasikan program mana yang akan ditargetkan dalam JETP dan bagaimaha eksekusinya,” ujar Arifin.
Sebelumnya, pendanaan JETP diumumkan Jokowi pada KTT G20. Dia mengumumkan bahwa negara G7+ sepakat menghimpun dana US$ 20 miliar untuk membantu Indonesia mencapai transisi energi. Dana yang dihasilkan negara-negara maju G7+ ini dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.
Adapun pendanaan JETP tersebut rinciannya adalah dana sebesar US$ 10 miliar berasal dari Internasional Partner Group (IPG). Sementara US$ 10 miliar sisanya bersumber dari The Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
RIRI RAHAYU | MOH. KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Dirjen Minerba ESDM dan Polda Babel Selidiki Dugaan Pelanggaran Bisnis Pengusaha Timah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini