Adira Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Baru Sebesar Rp 31,7 Triliun

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Jumat, 10 Februari 2023 15:17 WIB

Adira Finance mengadakan buka puasa bersama bersama wartawan pada Senin, 25 April 2022. TEMPO/Dicky Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) berhasil mencatatkan kenaikan pembiayaan baru sebesar Rp 31,7 triliun pada tahun 2022 atau meningkat 22 persen dibandingkan tahun 2021.

Presiden Direktur I Dewa Made Susila mengatakan capaian tersebut dipengaruhi kenaikan penjualan mobil baru sebesar 17 persen atau 1 juta unit yang didorong perpanjangan masa berlaku insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan membaiknya iklim bisnis mengingat kebijakan pembatasan sosial sudah dicabut pada kuartal II 2022.

“Kenaikan ini menyebabkan pertumbuhan piutang sebesar 10 persen. Ini pertumbuhan yang pertama kali sejak tahun 2020, karena 2020 kami turun, 2021 juga begitu, kami baru bisa membalikkan pertumbuhan di tahun 2022,” ujar I Dewa Made dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 10 Februari 2023.

Mengingat pertumbuhan piutang sudah meningkat dan adanya asset quality yang baik, lanjut I Dewa Made Susila, perusahaan juga berhasil memperoleh profit bersih Rp 1,6 triliun atau naik 32 persen dibandingkan tahun lalu. Pembukuan laba itu terutama disebabkan penurunan biaya bunga dan biaya kredit sepanjang tahun 2022.

Beban bunga tercatat menurun sebesar 34 persen year on year (yoy) menjadi Rp 729 miliar akibat adanya penurunan jumlah pinjaman dan biaya pendanaan. Begitu pula dengan biaya kredit yang tercatat menurun sebesar 35 persen yoy menjadi Rp 907 miliar.

Advertising
Advertising

“Secara NPL (Non-Performing Loans) juga mengalami perbaikan menjadi 1,7 persen dari 2,3 persen pada tahun lalu. Terima kasih atas kondisi ekonomi yang kondusif, orang sudah kembali bekerja, mobilitas sudah bagus, angka komoditas naik,” ucap I Dewa Made.

Selanjutnya: Dalam kesempatan tersebut....

<!--more-->

Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan awal perjalanan Adira Finance pada tahun 2022 yang menghadapi pandemi Covid-19 dan diiringi kebijakan pembatasan sosial, sehingga mempengaruhi aktivitas ekonomi yang sangat melemahkan perusahaannya

Setelah pandemi kian teratasi, gangguan pasokan kendaraan baru menjadi tantangan lain bagi Adira Finace. Untuk pertama kali pihaknya mengalami gangguan untuk kendaraan-kendaraan baru yang saat itu terjadi pada kuartal II 2022

“Gangguan itu, baik motor dan mobil, disebabkan kelangkaan chip untuk kendaraan karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya faktor situasi geopolitik, disrupsi supply-chain, dan banyak hal lainnya,” ungkapnya.

Namun, membaiknya kondisi perekonomian secara perlahan pada kuartal II 2022 yang dipengaruhi dibukanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menciptakan normalisasi aktivitas ekonomi sehingga meningkatkan konsumsi.

Kinerja ekspor yang baik, dengan harga komoditas yang tinggi serta meningkatnya investasi, terutama di sektor tambang, turut menjadi faktor-faktor tambahan mengapa perekonomian Indonesia membaik.

“Semua itu membuat ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang mengalami perlambatan pertumbuhan, “ kata dia.

Pilihan Editor: Yahoo dan Walt Disney Pangkas Karyawan, Terdampak Resesi Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

2 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

17 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

18 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

19 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

20 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

6 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya