IHSG Hari Ini Bakal Bergerak Konsolidasi, Analis Soroti Enam Saham Berikut

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 8 Februari 2023 10:00 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. IHSG pada penutupan perdagangan sore ini (4/7) ditutup melemah 2,28 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Samuel Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dalam pola konsolidasi hari ini, Rabu, 8 Februari 2023. Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan, penguatan berada di rentang 6.850 hingga 6.950.

"Kenaikan lanjutan dari Indeks tergantung kemampuannya menembus level supply yang cukup kuat setelah Desember 2022. Jika berhasil, maka potensi kenaikan indeks dalam beberapa hari ke 7.015 hingga 7.090," kata Alfatih melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Saham GoTo dan BUMI Masih Sering Diperdagangkan

Dalam analisisnya, Alfatih menyoroti 6 saham yang perlu dicermati pergerakannya, yakni ANTM, ASII, BBCA, BMRI, GOTO, dan MEDC.

Saham ANTM yang ditutup di level 2.250, kata Alfatih, sempat tertekan tapi terjadi rebound intraday dari support kuat sejak Maret 2021. Sehingga, kemungkinan mulai menguat menuju target pola triangle sejak Juni 2022, mendekati level 2.350 hingga 2.400 dengan batas risiko di 2.190.

Advertising
Advertising

Kemudian, saham ASII, kemarin ditutup di level 5.875. Harga saham tersebut kemarin rebound dari support relatif kuat di sekitar 5800, dalam konsolidasi sejak akhir Januari 2023. Menurutnya, konsolidasi ini belum mengubah target kenaikan setelah breaks out downchannel pola sejak September 2022.

"Tapi selama tidak turun di bawah 5.775, maka potensi kenaikan masih ke arah 6.000 hingga 6.175, kemudian 6.350 hingga 6.500," ujar Alfatih.

Ketiga, saham BBCA, yang kemarin ditutup di level 8.850. Alfatih menyebut harga saham ini kemarin menguat dalam pola up channel sejak Januari 2023. Menurutnya, BBCA kemungkinan akan menuju area supply 9.000 hingga 9.200 dengan batas risiko 9.000 hingga 9.200.

Keempat, saham BMRI yang kemarin ditutup di level 10.175. Alfatih menyebut harga BMRI kemarin menguat, melanjutkan kenaikan dalam pola up channel sejak Januari 2023. "BMRI kemungkinan akan berlanjut ke level 10.375 hingga 10.550 dengan batas risiko di bawah 10.050," ujar dia.

Kelima, saham GOTO yang kemarin ditutup di level 123. Alfatih mengatakan GOTO masih akan menguat dalam pola upchannel sejak 2022. Saham ini kemungkinan juga akan melanjutkan pendekatan ke area supply di rentang 123 hingga 145, dengan batas risiko di 120.

Terakhis, saham MEDC yang kemarin ditutup 1.275. Menurut Alfatih, harga MEDC kemarin membentuk pola reversal di support yang relatif kuat setelah turun kencang pada awal pekan ini. Saham MEDC, kata dia, kemungkinan akan melanjutkan kenaikan ke arah supply area di 1.325 hingga 1.360, kemudian 1.430. "Batas risikonya kurang dari 1.250," kata dia.

Baca juga: Jokowi Buka Perdagangan Saham 2022, Ada Kenaikan di Tahun Kemarin

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

14 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya