Kepala Bapanas soal Harga Beras Naik: Eceran Tertinggi Rp 9.450, Tapi Enggak Dijagain

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Grace gandhi

Senin, 6 Februari 2023 19:44 WIB

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta Satuan Tugas atau Satgas Pangan di berbagai instansi untuk terus melakukan pengawasan terhadap kenaikan harga besar di pasaran. Permintaan disampaikan di tengah kenaikan harga beras, di mana Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui kondisi ini terjadi di semua provinsi.

"Harga eceran tertinggi Rp 9.450 per kilogram (beras medium), tetapi enggak dijagain Rp 9.450, enggak ada gunanya," kata Arief usai rapat bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 6 Februari 2022.

Baca: Jokowi Perintahkan BUMN Jadi Off Taker Pangan, Draf Aturan Disiapkan 2 Pekan Ini

Sebelumnya, kenaikan harga besar ini disampaikan Jokowi saat saat mengecek harga pangan pokok di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, 2 Februari 2022. Jokowi pun menyebut operasi pasar oleh Bulog sedang dijalankan untuk meredam harga.

"Tapi baru turunnya sedikit minggu-minggu. Ini terus kita lakukan operasi pasar," ujar kepala negara.

Advertising
Advertising

Jokowi, menurut Arief, memerintahkan Bulog agar cepat menggelontorkan stok besar mereka yang sekitar 320 ribu ton. Kemudian, Pasar Induk Besar Cipinang, Jakarta Timur, yang punya stok 12.900 ton kini sudah naik menjadi 14.000 ton juga diperintahkan segera digelontorkan.

Tapi di sisi lain, panen juga akan terjadi satu sampai tiga bulan ke depan, dari Februari Maret hingga April. Dalam kondisi panen raya, produksi bisa mencapai di atas 2,5 juta ton dalam satu bulan, melebihi kebutuhan.

Di luar beras, masih ada lagi masalah, yaitu pada minyak goreng murah seharga Rp 14 ribu per liter, yaitu Minyakita. Arief menyebut produk ini diminati banyak orang, sehingga produsen meminta produksinya ditambah dari 300 ribu ton sebulan menjadi 450 ribu ton sampai tiga bulan ke depan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan baru-baru ini menerbitkan regulasi pembelian Minyakita wajib menunjukkan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Meski demikian, Arief memastikan sejauh ini belum ada larangan pembelian Minyakita.

Arief juga mengutip pernyataan Zulkifli bahwa penjualan Minyakita secara online dilarang dulu sementara. Tujuannya untuk mengisi pasar yang ada tersebit dulu. "Pasar yang dimaksud adalah general trade, yang satu lagi modern channel, jadi ini semua bisa terpenuhi dulu," kata dia.

Baca: BPS Sebut Kunjungan Wisatawan Asing Melonjak 384 Persen Sepanjang 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

3 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

4 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

5 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya