Jokowi Wanti-wanti ke OJK Soal Kasus Adani Group di India: Karena Goreng-gorengan

Senin, 6 Februari 2023 12:16 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan sambutannya pada pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangannya di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi peringatan kepada pelaku industri jasa keuangan Tanah Air soal peristiwa besar yang terjadi miggu lalu, yaitu krisis yang terjadi pada Adani Group, perusahaan raksasa asal India. Perusahaan milik orang terkaya di Asia, Gautam Adani, ini dituduh melakukan penipuan akuntasi yang menyebabkan dampak sistemik pada perekonomian India.

Padahal, kata Jokowi, kondisi makro India berada dalam keadaan yang bagus. Lantas, terjadi masalah di mikro pada satu perusahaan, Adani. Kapitalisasi pasar perusahaan ini kemudian jatuh hingga US$ 120 miliar atau setara Rp 1.800 triliun.

Baca: Sentil OJK Soal Banyak Masalah di Asuransi, Jokowi Sebut Asabri, Jiwasraya, Wanaartha hingga ...

"Itu seperempatnya PDB India, hilang," kata Jokowi dalam pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Jakarta, Senin, 6 Februari 2022.

Jokowi pun meminta OJK untuk betul-betul mengawasi agar kejadian seperti ini tidak merembet ke Tanah Air. Jokowi menyebut masalah di Adani terjadi karena aksi menggoreng saham yang kemudian membuat terjadi capital outflow atau arus modal keluar."Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan," kata dia.

Advertising
Advertising

Semua modal keluar dan mata uang India, Rupee, pun jatuh meski kondisi makro ekonominya sedang bagus. Jokowi meminta otoritas untuk melihat betul pihak yang sudah menggoreng saham. "Sehingga diliat betul mana yang suka menggoreng, kalau gorengan itu enak, kalau goreng-goreng pas dapet ya enak, tapi kalau kepeleset seperti saya, saya sampaikan, Adani di India," ujarnya.

Sebelumnya, Adani Group, sedang menjadi sorotan global. Musababnya, perusahaan itu dituduh melakukan penipuan akuntansi hingga membuat saham perusahaan merosot tajam.

Dikutip dari Chanel News Asia, sebagian besar saham Adani Group turun tajam pada hari Senin. 30 Januari 2023 hingga menyebabkan kerugian sebesar US$ 65 miliar pada saham grup.

Adani Group memiliki banyak sektor bisnis mulai dari pembangkit listrik, penambangan batu bara, semen, bandara, media, hingga makanan. Beberapa sektor bisnisnya memiliki nilai pasar pada bulan Januari sekitar US$ 220 miliar.

Pada 24 Januari 2023, sebuah kelompok investasi dari Amerika Serikat, Hindenburg Research, menuduh Adani Group melakukan manipulasi saham dan melakukan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.

Baca juga: Jokowi Minta OJK Dukung Hilirisasi: Saya Dengar yang Mau Bikin Smelter Sulit Cari Pendanaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

14 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

20 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

21 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

23 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya