Faisal Basri Kritik Jokowi Soal Larangan Ekspor: Segala Kebijakan Dibajak Kepentingan Oligarki

Minggu, 5 Februari 2023 20:31 WIB

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam melarang ekspor sejumlah komoditas. Menurut dia, langkah tersebut seringkali sembrono dan tidak berdasarkan kajian dampak ekonominya.

"Ini semua karena segala kebjakan itu sudah dibajak oleh kepentingan oligarki," kata Faisal Basri dalam webinar yang diselenggarakan oleh Satya Bumi dan Sawit Watch pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Baca: Jokowi Pastikan 2023 Tahun Terakhir RI Ekspor Bahan Mentah: Timah, Bauksit dan Tembaga

Ia mencontohkan kebijakan Presiden Jokowi dalam melarang ekspor minyak sawit demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor. Padahal, tiap kilang minyak yang Indonesia punya spesifikasi berbeda untuk minyak tertentu.

Dengan begitu, menurut Faisal, akan lebih tepat apabila mengekspor minyak sawit yang ada dengan harga yang tinggi, kemudian mengimpor dengan harga yang lebih rendah.

Advertising
Advertising

"Ini perilaku Jokowi di hampir semua sektor. Pokoknya larang ekspor biji nikel, larang ekspor timah, tembaga, larang larang. Terus yang menyerap di dalam negerinya siapa?" kata dia.

Faisal lalu menyoroti rencana pemerintah melarang ekspor timah. Ia menilai langkah itu sangat tidak tepat karena pasokan timah di dalam negeri hanya terpakai sekitar 5 persen. Dengan begitu, jika timah tersebut tidak boleh diekspor, maka akan percuma karena tidak ada yang bisa memakainya.

Ia berharap pemerintah bisa bersungguh-sungguh menerapkan aturan berdasarkan hasil kajian yang matang. Dengan begitu, untung dan rugi yang didapatkan dari kebijakan itu sebelumnya dilandasi oleh kepentingan nasional, bukan kepentingan pihak tertentu.

Musababnya ekonom senior Indef ini meyakini ada kekuatan oligarki yang sangat berpengaruh dan tidak adil dalam kebijakan Presiden Jokowi. Misalnya, kata dia, Martua Sitorus sang pemilik perusahaan Wilmar Group yang menerima subsidi dari pemerintah lebih besar ketimbang jumlah pajak yang dibayarkan.

"Itu kan sudah enggak bener kalau menurut saya. Jadi kita butuh satu bahtera yang diarahkan oleh nakhoda yang betul-betul punya pandangan yang tidak sempit. Nah kalau ini kan 'pokoknya'. Jadi mengikuti titah baginda yang mulia," ucap Faisal Basri.

Presiden Jokowi sebelumnya memastikan penyetopan ekspor bijih bauksit dan tembaga serta timah akan terjadi di tahun ini. Langkah ini diambil untuk mendukung upaya hilirisasi industri dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia yang melimpah.

"Bauksit stop Juni, nanti sebentar lagi saya umumkan tembaga stop tahun ini," kata Jokowi saat membuka event Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu 1 Februari 2023.

RIANI SANUSI PUTRI | ADE RIDWAN

Baca juga: 75 Persen Dana Insentif Sawit ke 11 Perusahaan Besar, Faisal Basri: Lari ke Oligarki, Pemerintah Zalim

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

14 menit lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

15 menit lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

1 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

1 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

2 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

3 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

5 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

17 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya