Kemendag, Bappebti, dan Aspakrindo Gelar Bulan Literasi Aset Kripto 2023
Reporter
Hanifah Dwijayanti
Editor
Grace gandhi
Jumat, 3 Februari 2023 13:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan atau Kemendag, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) mengadakan Bulan Literasi Kripto 2023 yang akan dilaksanakan sepanjang Februari 2023 untuk meningkatkan literasi anak-anak muda pada perdagangan aset kripto
Fenomena perdagangan aset kripto di Indonesia menjadi hal yang menarik karena perdagangan atau investasi aset kripto ini lebih banyak diminati oleh kaula muda atau generasi milenial.
Baca: OJK Tangani 7.252 Pengaduan Sektor Industri Keuangan Non-bank Sepanjang 2022
Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmada mengatakan anggapan generasi milenial terhadap perdagangan kripto itu sebagai suatu instrumen yang bisa mendapat keuntungan dalam waktu singkat, tetapi juga ada resikonya.
“Yang perlu kita garisbawahi adalah bagaimana pengetahuan masyarakat, bagaimana mereka mengerti apa itu peraturan yang ada, dalam kata lain perdagangan aset kripto di Indonesia. Makanya, bulan literasi kripto ini hadir menjadi sebuah identitas antara pemerintah dalam hal ini adalah kementrian perdagangan dan bappebti dengan pelaku industri yang ada,” ujar Teguh pada acara Bulan Literasi Kripto 2023 di Hotel JS Luwansa, Kamis 2 Februari 2023.
Teguh menjelaskan poin utama dalam kegiatan bulan literasi aset kripto ini adalah tentang bagaimana dapat mengedukasi masyarakat dengan perspektif pasar yang lebih luas. Bukan hanya tentang investasi kripto saja, tetapi juga perspektifnya secara global.
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan latar belakang kegiatan ini digelar, “Kami melakukan Bulan Literasi Kripto karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham betul tentang bagaimana aset kripto itu,” ujar Didid pada kesempatan yang sama,
Selanjutnya: Pelanggan aset kripto di Indonesia....
<!--more-->
Didid menerangkan bahwa pelanggan aset kripto di Indonesia pada tahun 2022 menyentuh angka 16,55 juta orang. Namun, tingkat pemahaman masyarakat atas aset kripto ini masih belum berjalan dengan baik.
“Bulan Literasi Aset Kripto ini kami lakukan agar membangun pemahaman yang benar di tengah masyarakat, sehingga perdagangan aset kripto ini bisa berjalan dengan baik,” kata Didid.
Dengan adanya kegiatan ini, Didid berharap adalah mampu mengedukasi masyarakat, menciptakan prioritas kepada masyarakat, serta sarana untuk menjadi hubungan baik antar aktor perdagangan aset kripto.
Menteri perdagangan Zulkifli Hasan yang juga turut hadir menjadi Keynote Speaker menyampaikan kegiatan Bulan Literasi Aset Kripto ini akan lebih intens dan masif. Ia juga menjelaskan bahwa yang paling penting di bidang ini selain bisa untung cepat, bisa rugi cepat juga. Kalau untung banyak, bisa rugi banyak juga.
Maka dari itu, Zulhas mengatakan perlu ada literasi dan edukasi agar anak-anak muda paham bidang yang dimasuki ini.
Baca: Bantah Situasi Ekonomi Indonesia 2023 Gelap, Sri Mulyani: yang Tidak Baik-baik Saja di Sana
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.