IMF Sebut 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi RI Meningkat Pesat

Kamis, 2 Februari 2023 15:39 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merepons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal peringatan International Monetary Fund (IMF) bahwa dunia akan gelap gulita pada 2023. Namun pada kenyataannya, kata Sri Mulyani, pemulihan ekonomi nasional kini tengah meningkat.

“Indonesia pemulihannya meningkat sangat pesat. Dan itu harus kita jaga dan kita pertahankan,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan kuliah umum di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur, yang disiarkan langsung YouTube Kemenkeu RI pada Kamis, 2 Februari 2023.

Baca: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Global Setelah Pandemi Covid-19 Ditangani, Apa Saja?

Ia lalu memaparkan bahwa sepanjang tahun 2022, ekonomi global melemah secara sangat signifikan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 2,9 persen.

Bagaimana dengan tahun ini?

Advertising
Advertising

Sejumlah prediksi menyebutkan perekonomian tahun 2023 bakal tumbuh lebih lemah lagi. Menurut Sri Mulyani, hal itu harus tetap diwaspadai.

Tantangan baru usai pandemi Covid-19

Pasalnya, ada tantangan baru usai pandemi Covid-19 yaitu dunia akan mengalami pelemahan ekonomi yang signifikan, sebagian menyebutnya sebagai resesi. “Kalau resesi itu ekonominya kontraktif. Kalau pelemahan dia menurun sangat tajam,” tutur Sri Mulyani.

Ditambah lagi dengan harga-harga naik dan kondisi geopolitik yang menegang antara blok barat dengan Rusia dan Cina. Sri Mulyani menyebutnya sebagai konstelasi global. Namun begitu, ada anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang akan dioptimalkan sebagai instrumen yang melindungi masyarakat dan perekonomian.

“APBN kita sebut melindungi dari dari berbagai guncangan yang datang sering tanpa bisa diprediksi atau tidak bisa direncanakan. Seperti perang yang enggak diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2022 yang lalu di Ukraina,” ucap Sri Mulyani. “Yang dampaknya merambat, kemudian menyebabkan harga pangan dan energi baik.”

Selanjutnya: APBN, kata dia, menjadi penahan gejolak...

<!--more-->

APBN, kata dia, menjadi penahan gejolak, bahkan ketika harga bahan bakar minyak atau BBM yang naik di sejumlah negara. Di Eropa, misalnya, harga BBM naik tiga kali lipat. Tapi, menurut bendahara negara tersebut, kenaikan harga BBM di Tanah Air hanya terjadi pada September 2022.

Sebab, jika mengikuti mekanisme pasar, menurut Sri Mulyani, kenaikan harga BBM minimal hampir atau lebih dari 100 persen atau bahkan 200 persen seperti yang terjadi di negara-negara Eropa. Jika gejolak besar itu tidak ditahan, rakyat dan ekonomi pasti akan jatuh lagi.

“Belum sembuh dari pandemi kena lagi dampak dari kenaikan harga. Maka APBN menahan tersebut kenaikan harga yang besar dampaknya subsidi kepada bahan bakar melonjak sangat tinggi,” kata Sri Mulyani.

APBN didesain lebih fleksibel dan responsif

Lebih jauh Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berhasil memulihkan ekonomi dengan mendesain APBN yang fleksibel, responsif, dan targeted. Pada tahun 2021-2022, Indonesia sudah mulai pulih dari hantaman Covid-19. Bahkan tahun 2022 pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, dikontribusikan oleh semua sektor, mulai dari pertanian. Sektor lainnya yang berkontribusi adalah sektor jasa, konstruksi, pertambangan, jasa keuangan, dan lainnya. Bahkan sektor yang terpuruk paling dalam seperti transportasi, pariwisata, hingga perhotelan sudah kembali pulih dan kuat. “Itu adalah pemulihan ekonomi dari sisi produksi atau supply,” tutur dia.

Sementara, dari sisi permintaan, bendahara negara menambahkan, konsumsi rumah tangga mulai meningkat, termasuk investasi dan ekspor. Sehingga pada saat seluruh mesin pertumbuhan ekonomi mulai jalan, kata Sri Mulyani, APBN sebagai instrumen yang tadinya menahan merosotnya kegiatan ekonomi, sekarang bisa mulai konsolidasi.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan APBN jadi Andalan untuk Jawab Tantangan Ekonomi Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

14 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

20 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

21 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

21 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya