Sri Mulyani, Dulu Dianggap Layak Jadi Presiden Bank Dunia, Kini Masuk Bursa Calon Gubernur BI

Reporter

Naufal Ridhwan

Editor

Grace gandhi

Rabu, 1 Februari 2023 17:40 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) sebelum melakukan sesi foto bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sri Mulyani Indrawati disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI untuk menggantikan Perry Warjiyo yang bakal mengakhiri masa jabatannya pada Mei tahun 2023 ini.

Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa soal pemilihan Gubernur BI sudah diatur dalam undang-undang. “Itu prosesnya sudah ada,” ujarnya dalam dalam acara Konferensi Pers Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK I Tahun 2023 di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Baca: Sinyal Akan Gantikan Menteri Pertanian saat Reshuffle, Ini Respons Buwas

Pada konferensi pers itu, juga hadir pula Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Sri Mulyani menyebutkan, dia bersama KSSK masih fokus menjalankan tugas yang saat ini diembannya. “Karena ini adalah tugas utama kita yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi,” kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Masa jabatan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI pada tahun ini akan habis (2018-2023). Dengan begitu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengajukan nama calon baru Gubernur BI kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

Selanjutnya: Menurut Undang-Undang....

<!--more-->

Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) disebutkan bahwa pejabat Gubernur BI diusulkan dan diangkat oleh presiden dengan persetujuan DPR RI.

Sri Mulyani Sempat Dinilai Layak Jadi Presiden Bank Dunia pada 2019

Pada tahun 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai layak untuk menjadi presiden baru dari lembaga keuangan internasional, World Bank alias Bank Dunia. Sri Mulyani dinilai sebagai kandidat yang kuat dan dihormati secara global untuk menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri yaitu Jim Yong Kim.

"Inilah waktu untuk sebuah perubahan," kata Mark Sobel, US Chairman dari Official Monetary and Financial Institutions Forum atau OMFIF, sebuah lembaga think tank yang berbasis di London, Inggris. "Orang luar Amerika harus memimpin Bank Dunia," begitu Sobel waktu itu menulis artikel di laman resmi OMFIF.

Sobel menyebutnya sebagai perubahan karena sejak didirikan pasca perang dunia kedua 1945, Bank Dunia selalu dipimpin warga Amerika Serikat. Kim juga berkewarganegaraan ganda, yaitu Korea Selatan dan Amerika Serikat. Ini sebenarnya wajar karena negara-negara maju mendominasi ekonomi global pasca perang.

Kepergian Kim dinilai menjadi kesempatan yang tepat untuk mengubah situasi ini. Jika seandainya negara-negara berkembang ingin mengubah tradisi ini, maka Sobel menilai mereka harus segera menemukan kandidat pengganti Kim.

Selanjutnya: Selain Sri Mulyani....

<!--more-->

Selain Sri Mulyani, Sobel juga menyebut nama mantan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala. Sri Mulyani dan Ngozi sama-sama merupakan bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia, posisi di bawah Presiden Bank Dunia.

Walau begitu, Sobel menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat kemungkinan akan berupaya agar Presiden Bank Dunia tetap dipegang oleh warga negaranya. Kondisi ini, kata Sobel, bakal serupa dengan yang terjadi di Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan waktu itu tak berkomentar banyak soal Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat Presiden Bank Dunia menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri, Jim Yong Kim. Sri Mulyani merupakan Menteri Keuangan 2005-2010 di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyonoatau SBY dan 2016 sampai sekarang di bawah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu saat itu, Nufransa Wira Sakti, berujar Sri Mulyani masih fokus mengurus dan keuangan negara. "Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab beliau sebagai Menteri Keuangan," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo, Sabtu, 12 Januari 2019.

AMELIA RAHIMA SARI | FAJAR PEBRIANTO | ANTARA

Baca: Marak Pembobolan M-Banking, Ini Saran Kaspersky untuk Para Bankir

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

7 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

7 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya