Soal Realisasi Investasi, Faisal Basri: Jangan Terlalu Percaya Omongan Bahlil
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 1 Februari 2023 06:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan agar publik tak terlalu percaya dengan klaim yang disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Ia menyebut pernyataan Bahlil soal target dan realisasi investasi sering keliru.
“Investasi itu bukan Rp 1.200 triliun. Jadi, yang sering ngawur saya lihat salah satu menteri adalah menteri investasi. Dia bilang Rp 1.200 triliun, mencapai target investasi di Indonesia,” kata Faisal dalam Diskusi Online yang digelar khusus untuk Member TEMPO VIP bertajuk "Membaca Arah Ekonomi Indonesia Tahun 2023? yang digelar virtual, Selasa malam, 31 Januari 2023.
Faisal menyebutkan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sering kali mengklaim telah mencapai target realisasi investasi sepanjang 2022 yang melampaui angka Rp 1.200 triliun. Padahal, realisasi penanaman modal di Tanah Air secara keseluruhan mencapai Rp 5.000 triliun.
"Sehingga Rp 1.200 triliun yang diklaim Menteri Investasi hanya seperlima dari total keseluruhan," kata Bahlil.
“Jadi, dia bukan ngurusin investasi secara keseluruhan, (tapi) investasi yang lewat BKPM saja. Padahal, sebagian besar investasi itu tidak lewat BKPM. Jadi, jangan terlalu percaya sama omongan Bahlil,” ungkap Faisal.
Meski begitu, Faisal menilai capaian investasi di Indonesia tidak buruk. Di sektor pariwisata, misalnya, kedatangan turis meningkat di angka 4,6 juta. "Tapi jumlah ini masih jauh dari sebelum pandemi Covid-19 yang berada di angka 6 juta," tuturnya. "Investasi kita ini keren, hanya Cina yang investasinya lebih tinggi daripada Indonesia. Selebihnya, di Asia, kita tertinggi."
Yang jadi masalah, kata Faisal, adalah masih tingginya korupsi di Tanah Air. Hal tersebut terlihat dari skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang turun lagi.
Selanjutnya: “Jadi, untuk menghasilkan segala..."
<!--more-->
“Jadi, untuk menghasilkan segala sesuatu itu dibutuhkan tambahan modal 50 persen lebih besar dari rezim-rezim sebelumnya. Ini yang harusnya di Omnibus-kan,” kata Faisal.
Bahlil sebelumnya mengumumkan data realisasi investasi sepanjang 2022 sebesar Rp 1.207,2 triliun. Angka tersebut melampaui 100,6 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 1.200 triliun.
Capaian tersebut meningkat 34 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021 dan berhasil menyerap 1.305.001 tenaga kerja Indonesia (TKI).
"Kami memang target seperti itu 1,3 juta (TKI) dari (investasi) Rp 1.2000 triliun. Tapi ada 7 juta lebih dari UMKM, jadi tercapai," ujar Bahlil saat ditemui awak media usai konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Januari 2023.
Ia menjelaskan nilai realisasi investasi pada 2022 adalah terbesar sepanjang sejarah. Ia menjelaskan target realisasi investasi dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) sebetulnya sekitar Rp 968 triliun, namun Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberi target Rp 1.200 triliun.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan besarnya kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan keempat 2022 sebesar Rp 175,2 triliun atau 55,6 persen melebihi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu Rp 139,6 triliun atau 44,4 persen dari total capaian realisasi investasi.
Baca juga: Bahlil Sebut Aturan Kemudahan Berusaha di IKN Sudah Rampung: Udah Diteken
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.