IHSG Hari Ini Bakal Bergerak Konsolidasi, Samuel Sekuritas Soroti 6 Saham Berikut

Selasa, 31 Januari 2023 09:40 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak konsolidasi hari ini. Indeks kemarin tertekan akibat koreksi saham-saham perbankan besar menjelang keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed dan data makro ekonomi Indonesia setiap awal bulan.

“IHSG masih fluktuatif antara 6.820-6.930. Pergerakan indeks masih konsolidatif, meski jangka menengah masih ada sentimen bullish,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 31 Januari 2023.

Baca: Samuel Sekuritas: IHSG Awal Pekan Ini Kurang Baik, Sektor Keuangan Terjun Paling Dalam

Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Keenam saham itu meliputi ADRO, ANTM, ASII, BMRI, MDKA, dan TLKM.

Saham pertama yakni ADRO yang harga kemarin ditutup di level 3.010, gagal menutupi gap pekan yang lalu. Dengan begitu semakin memperlihatkan sentimen bearish, terutama jika turun di bawah level 2.980.

Advertising
Advertising

“Harga saham ADRO kemungkinan penurunan akan mencapai 2.865, next 2.730 yang merupakan target penurunan teoritis pola break down upchannel (pola Februari-Desember 2022). Sentimen bullish bisa kembali muncul jika harga mampu naik di atas 3.100,” kata Alfatih.

Selanjutnya, saham kedua adalah ANTM yang kemarin ditutup di level 2.290, di mana kembali terjadi rebound intraday untuk kedua kalinya dari area demand 2.250. Kemungkinan harga akan menguat ke arah 2.370-2.400 dengan batas risiko 2.250 dan buy back kurang dari 2.200.

Ketiga, Alfatih menyebutkan saham ASII yang ditutup di level 5.875. Harga saham tersebut kemarin volatile, tapi terjadi rejection intraday. Walhasil, pola uptrend belum berubah, terutama sejak tertembusnya resistance trendline pola downchannel (September-Desember 2022) di pekan lalu.

Selanjutnya: "Potensi kenaikan (saham ASII) ke 6.050, .."

<!--more-->

“Potensi kenaikan (saham ASII) ke 6.050, 6.175, lalu 6.350 dengan batas risiko kurang dari 5.775,” ucap Alfatih.

BMRI menjadi saham keempat yang menurut Alfatih patut dicermati. Harga saham bank pelat merah itu kemarin ditutup di level 9.950 dan masih tertahan dalam kemungkinan akan bergerak konsolidatif seperti di Desember 2022 yang lalu di area 9.800-10.100.

“Pola sejak pertengahan Januari 2023 masih bullish. Supply area selanjutnya ada di 10.200, lalu 10.375 dengan batas risiko 9.800, demand area selanjutnya di bawah 9.600,” tutur dia.

Kemudian saham kelima adalah MDKA yang kemarin ditutup di level 4.670. Harga itu terkoreksi setelah kenaikan panjang sejak akhir Desember 2022. Trend jangka panjang akan menjadi turun jika harga tembus ke bawah 4.575. Jika mampu rebound di atas 4.770, maka trend kenaikan harga saham berpeluang berlanjut.

Terakhir, saham keenam yang patut dicermati adalah TLKM yang kemarin ditutup di level 3.960. “Harga kemarin menunjukkan rebound intraday, sehingga kemungkinan pola kenaikan dapat berlanjut ke arah 4.000-4.060 dengan batas risiko kurang dari 3.900,” ucap Alfatih.

Baca juga: Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

19 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

6 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

6 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

6 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya