Ma'ruf Amin Buka Suara Soal Mafia Beras Hingga Kenaikan Harga Meski Telah Impor

Rabu, 25 Januari 2023 12:56 WIB

Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin (kiri).

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin buka suara soal sengkarut beras yang terjadi di Tanah Air. Ia pun tak menampik soal keberadaan mafia beras yang sebelumnya disebutkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas.

Ma'ruf juga mendukung penyelidikan terhadap mafia beras ini agar pemerintah dapat mengendalikan harga dan pasokan beras di pasaran. "Saya kira soal mafia (beras) ini kita perlu teliti lebih jauh," ujar saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu, 25 Januari 2023.

Baca: Cerita Buwas Rekam Aksi Mafia Beras: Pedagang Dikumpulkan, Diintimidasi, dan Dipaksa Beli dengan Harga Tinggi

Meski begitu, Ma'ruf menyatakan kenaikan harga beras bukan disebabkan oleh keberadaan mafia komoditas itu. Menurut dia, harga komoditas ini naik akibat dampak krisis pangan global yang sekarang sedang terjadi. Apalagi ada dampak kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah pada akhir tahun lalu.

Ma'ruf pun menanggapi soal kenaikan harga beras usai pemerintah memutuskan impor beras pada Desember 2022. Ia menilai data yang ditunjukkan oleh Kementerian Pertanian tidak salah.

Advertising
Advertising

Artinya, produksi beras nasional pada tahun lalu surplus. Namun, menurut dia, impor dilakukan untuk menjaga stok cadangan di gudang Bulog saja.

"Produksi pertanian kita itu cukup hanya memang (impor) untuk jaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa. Itu cadangan saja, sifatnya untuk antisipasi saja. Karena sebetulnya kita surplus tahun 2023 jadi tidak ada masalah," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengatakan impor beras dilakukan Bulog hanya karena stok cadangan beras pemerintah atau CBP semakin tiris sehingga tak bisa meredam kenaikan harga di pasaran.

Selain itu, ia mengatakan CBP dibutuhkan untuk mengantisipasi bencana alam atau ancaman gagal panen akibat cuaca ekstrem.

Syahrul juga kembali menepis anggapan bahwa impor beras dilakukan akibat produksi di dalam negeri tak mencukupi kebutuhan nasional. Ia mengatakan Kementerian Pertanian mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada 2022 Indonesia mengalami surplus beras.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan impor beras dilakukan lantaran stok di dalam negeri tidak mencukupi.

Buwas juga menyinggung keberadaan mafia beras yang membuat harga komoditas ini masih tinggi meski sudah dilakukan operasi pasar. Hingga saat ini, Satgas Pangan Polri sedang menyelidiki penyebab kenaikan harga beras dan dugaan adanya mafia beras itu.

Baca juga: Akui Masih Ada Mafia, Bos Bulog Minta 700 Pengusaha Beras Beli Langsung Tanpa Perantara

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

12 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

21 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya