Bappebti Targetkan Tahun 2023, Sawit dan Kopi Masuk Bursa Perdagangan
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra
Editor
Grace gandhi
Kamis, 19 Januari 2023 17:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti menargetkan tahun 2023, beberapa komoditas akan didaftarkan dalam bursa perdagangan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, dimasukkannya komoditas dalam bursa itu bertujuan untuk menentukan harga acuan atau price reference.
Baca: Bappebti: Transaksi Aset Kripto Mencapai Rp 296,66 Triliun Sepanjang 2022
"Selama ini kita mengetahui bahwa Indonesia tidak memiliki atau belum memiliki harga acuan komoditas tertentu. Padahal Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar beberapa jenis komoditas," kata Didid dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Bappebti di Jakarta, Kamis 19 Januari 2023.
Didid mengatakan, sejak dibentuknya Undang-undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Indonesia belum memiliki acuan harga, padahal telah diakui sebagai penghasil terbesar di dunia beberapa jenis komoditas tertentu.
"Sebutlah misalnya CPO, kopi, karet, dan sebagainya, Indonesia merupakan penghasil terbesar dunia namun harga acuan yang kita gunakan masih mengambil harga acuan yang dihasilkan oleh beberapa bursa di luar negeri, seperti dari Malaysia dan Rotterdam," kata Didid.
Dengan didaftarkannya ke dalam bursa perdagangan, diharapkan harga CPO, kopi, dan karet di Indonesia dapat ditentukan secara lebih fair dan transparan.
"Dengan masuk ke dalam bursa, harga yang terbentuk juga tidak dapat diatur antara pemilik komoditas dengan buyer di luar negeri," kata Didid.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengapresiasi langkah Bappebti dalam memasukkan beberapa komoditas tertentu ke dalam bursa perdagangan.
"Ya sawit, masa kita berpatokan ke negara tetangga padahal produksi kita paling besar," kata Zulhas.
Zulhas pun menargetkan, pertengaban tahun ini beberapa komoditas tertentu sudah masuk bursa perdagangan.
"Bursa mudah-mudahan sebelum Juni kita launching, karena bagaimanapun diperlukan itu," kata Zulhas.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca: Harga Emas Pegadaian Turun 9 Ribu, Cek Daftar Lengkapnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.