Wamenaker Sebut IKN Timbulkan Efek Berantai Luar Biasa: Termasuk di Ketenagakerjaan
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 17 Januari 2023 17:00 WIB
TEMPO.CO, Palangka Raya - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor yakin Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dapat menciptakan banyak kesempatan kerja baru bagi masyarakat, baik pada sektor formal maupun non-formal.
Pasalnya, kata dia, IKN akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, khususnya bagi Kalimantan Timur maupun daerah penyangga, seperti halnya Kalimantan Tengah.
Baca: Pembangunan IKN, Ahli Tata Kota: Harus Belajar Contoh Kota Baru di Batam dan BSD City
"Efek berantai luar biasa, termasuk di bidang ketenagakerjaan," ujar Afriansyah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 Januari 2023.
Ia menjelaskan, kesempatan kerja baru yang di IKN ini di antaranya terdapat pada bidang pembangunan yakni infrastruktur dasar seperti pengerjaan jalan, bendungan, hingga bangunan.
Selain itu, ada bidang properti berupa pembangunan perumahan, bidang transportasi berbasis energi listrik atau ramah lingkungan, bidang perhotelan atau hiburan seperti kafe, destinasi wisata, serta lainnya.
Afriansyah menyatakan hal itu dalam kegiatan seminar nasional bertajuk "Peluang Kerja Milenial pada Daerah Penyangga IKN Nusantara" bersama para mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Pengembangan di masa mendatang, kata dia, tentu berdasarkan peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan.
Lapangan pekerjaan itu juga akan ikut bertransformasi di masa perkembangan teknologi Industri 4.0. Dengan begitu, bakal ada banyak pekerjaan tumbuh maupun hilang yang disebabkan perkembangan teknologi.
"Kemahiran dalam dunia digital menjadi penting untuk dapat bekerja di smart city (kota pintar) di IKN," ucapnya.
Untuk mencapai visi IKN sebagai "Kota dunia untuk semua", kata Afriansyah, belum memadai, apalagi dengan tingkat partisipasi angkatan kerja masih rendah yakni sekitar 68,63 persen atau 143,72 juta orang.
Dari jumlah tersebut yang bekerja secara penuh atau lebih dari 35 jam per minggu sekitar 92,63 juta orang, kata Afriansyah, dan masih ada sekitar 42,67 juta orang yang hanya bekerja di bawah 35 jam. "Ini menunjukkan pemborosan sumber daya sehingga diperlukan solusi tepat," tuturnya.
Karena ada banyak tantangan di sektor ketenagakerjaan itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah menyiapkan berbagai macam program pembangunan SDM. Kemenaker telah menyusun inovasi yang terdiri dari Sembilan Lompatan arah kebijakan ke depan, bertujuan memperbaiki kondisi dan ekosistem ketenagakerjaan secara menyeluruh.
Sembilan Lompatan Kemenaker ini terdiri atas transformasi BLK, hubungan dan kecocokan ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAPKerja, hingga reformasi birokrasi.
ANTARA
Baca juga: Kementerian PUPR Targetkan Impounding Bendungan Sepaku Semoi di IKN Juni 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.