TEMPO.CO, Jakarta - Analis tata kota dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur, Lanskap, dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus belajar dari kota-kota lain. Dia mencontohkan Batam di Kepulauan Riau dan Bumi Serpong Damai (BSD City) di Banten.
"Harus banyak belajar dari kasus Batam. Tingginya pendatang ternyata tidak sesuai harapan mereka. Dikira banyak lapangan kerja, tapi yang datang bukan tenaga terampil dan sesuai kebutuhan pembangunan industri di Batam waktu itu," ujar dia kepada Tempo pada Senin, 16 Januari 2023.
Baca: Pembangunan IKN, PUPR: Proyek Rp 25 triliun Terkontrak
Menurut Yayat, untuk membangun kota baru, tidak ada batasan waktunya. Dia menjelaskan bahwa kota akan terus dibangun seiring dinamika sosial ekonomi penduduknya.
BSD butuh waktu tumbuh 30 tahun
Namun untuk suatu kota baru yang dimulai dari awal membutuhkan waktu sekitar 20 sampai dengan 30 tahun. "Dan ya belajar dari BSD-lah yang rata-rata tumbuh kembang hingga 30 tahunan," ucap dia.
Yayat menuturkan, aspek utama pembangunan kota yang utama adalah pembiayaan. Kalau swasta, kata dia, pasti sudah punya pengalaman dalam skala yang tidak terlalu besar, misalnya antara 1.000 sampai dengan 3.000 hektare.
Namun, sebuah ibu kota yang cukup besar dan luas, juga membutuhkan kepastian anggaran yang mendukung dari sumber utamanya yaitu anggaran pemerintah sebagai pemicu pertumbuhan kota.
Jika kota itu punya fungsi strategis secara ekonomi dan transportasi, maka dana internasional atau invenstor pasti akan cepat masuk. Kota yang memiliki sumber daya utama disektor ekonomi seperti industri tentu akan lebih cepat lagi perkembangannya.
“Jadi untuk IKN harus banyak kombinasi antara fungsi pemerintah, fungsi industri, atau wisata. Jika mampu menjadi pusat layanan internasional akan lebih bagus lagi, seperti Abu Dhabi sebagai hub transit internasional dan Roterdam hub perdagangan laut, dan lain-lain,” kata Yayat.
Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya sebelumnya membeberkan prioritas pembangunan ibu kota baru di tahun 2023 yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersebut.
“Prioritas pembangunan di IKN 2023 sesuai paket yang sudah ditetapkan dan sedang dalam proses lelang, total ada 15 kegiatan,” ujar Jaka saat dihubungi pada Kamis, 12 Januari 2022.
Lima belas proyek tersebut dibagi ke dalam tiga sektor. Pertama, sektor sumber daya air dengan satu kegiatan yakni pembangunan embung KIPP Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kedua, sektor bina marga dengan tiga kegiatan, yakni pembangunan jalan akses persemaian IKN Mentawir, pembangunan dermaga logistik pembangunan IKN, dan duplikasi jembatan Pulau Balang Bentang Pendek.
Selanjutnya: Sektor ketiga adalah cipta karya...