Pengurangan Karyawan Jalan Terakhir PT Nikomas Gemilang Bertahan Hadapi Tantangan Bisnis

Kamis, 12 Januari 2023 17:22 WIB

PT Nikomas Gemilang. Foto : Klob.id

TEMPO.CO, Jakarta -Humas PT Nikomas Gemilang Danang Widi mengungkapkan penawaran paket pengunduran diri terhadap 1.600 karyawannya merupakan langkah terakhir yang diambil oleh produsen sepatu olahraga internasional tersebut.

Danang mengatakan sebelum memutuskan untuk melakukan pengurangan jumlah sumber daya manusianya, manajemen telah menempuh berbagai cara untuk bertahan di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tantangan.

“Namun demi keberlangsungan perusahaan, dengan berat hati PT Nikomas Gemilang menawarkan pengunduran diri sukarela kepada karyawan dengan kuota 1600 orang,” kata Danang melalui keterangan pers yang diterima Tempo, Kamis 12 Januari 2023.

Baca Juga: Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya

Danang mengatakan manajemen pun sebelum mengurangi jumlah karyawan sudah berupaya dengan melakukan stop recruitment atau menghentikan penerimaan karyawan baru hingga mengubah kebijakan-kebijakan lain di internal.

Advertising
Advertising

“Ya, berbagai hal tidak ada lembur, pengurangan jam kerja dan program cuti khusus, namun tidak dapat kami hindari dan dengan dengan berat hati kami harus melaksanakan program pengunduran diri sukarela,” kata Danang.

Kabar pengurangan jumlah karyawan di PT Nikomas Gemilang ini sebelumnya disuarakan oleh Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton J Supit.

Anton mengatakan, saat ini para pengusaha sudah tidak mampu lagi memprediksi potensi-potensi bisnis yang dijalankannya. Hal itu dipengaruhi salah satunya karena situasi global yang sedang bergejolak.

“Kalau dulu kita mengenal adanya low season dan peak season. Jadi ada bulan bulan tertentu yang low itu pun hanya satu dua bulan, diimbangi dengan peak season, jadi overall satu tahun masih bagus,” kata Anton dikonfirmasi, Rabu 11 Januari 2023.

Saat ini, kata Anton, para pengusaha tidak lagi bisa memprediksi, bahkan dalam jangka waktu 6 bulan kebelakang, penurunan permintaan pasar tak kunjung usai. “Kalau kondisnya seperti ini ya tentu kita tidak berani, tidak kuat menghadapi resiko ini kan,” kata Anton.

Baca Juga: Bukan PHK, Produsen Sepatu di Serang Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela ke 1.600 Karyawan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

2 hari lalu

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

Beberapa langkah bisa dilakukan jika ingin bangkit dari PHK

Baca Selengkapnya

FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

2 hari lalu

FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta mengatakan para karyawan PT Sepatu Bata sudah mendapat pesangon.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Pesangon Karyawan Pensiun atau PHK, Ini Ketentuan dan Penghitungannya

3 hari lalu

Jenis-jenis Pesangon Karyawan Pensiun atau PHK, Ini Ketentuan dan Penghitungannya

Apa ketentuan dan bagaimana penghitungan pesangon karyawan pensiun maupun PHK? Berikut jenis-jenis pesangon.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

4 hari lalu

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

4 hari lalu

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

Pada 2005 Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) mulai berlaku di Indonesia menangani perselisihan hubungan industrial, seperti PHK.

Baca Selengkapnya