Sri Mulyani Sebut 40 Persen Ekonomi Negara Diprediksi Resesi: Yang Utangnya Tinggi Bakal Alami Krisis

Senin, 9 Januari 2023 17:36 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengutip prediksi terbaru Dana Moneter Internasional atau IMF soal pertumbuhan ekonomi. Pada 2021, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 6 persen, angka itu turun pada tahun 2022 menjadi 3,2 persen, dan tahun 2023 angkanya lebih turun lagi menjadi 2,7 persen.

“Jadi bisa dilihat bagaimana turunnya pertumbuhan ekonomi dunia. IMF juga mengatakan sepertiga ekonomi dunia 30 persen atau 40 persen dari perekonomian negara-negara diprediksi mengalami resesi,” ujar Sri Mulyani dalam acara CEO Banking Forum yang digelar virtual pada Senin, 9 Januari 2023. “Itu baru part of the story.”

Baca: Kala Sri Mulyani Sentil Bankir Seperti Menari di Atas Penderitaan Orang Lain, Apa Maksudnya?

Soal resesi juga mengemuka dalam pertemuan G20 di Bali, dan bahkan bukan hanya negara anggota G20 saja yang membicarakannya. Hal ini tercermin dari salah satu topik perteemuan G20 adalah mengenai death sustainability. Menurut dia, sudah diakui di dalam statistik bahwa lebih dari 63 negara di dunia yang dalam kondisi utangnya mendekati atau sudah tidak sustainable.

Dengan begitu, bendahara negara tersebut menekankan bahwa tahun 2023 ini, saat dunia harus menjinakkan inflasi, tapi dipaksa juga harus menaikkan suku bunga pada saat debt stock-nya tinggi.

Negara dengan utang tinggi akan alami krisis

Advertising
Advertising

“Pasti akan memberikan dampak. Tidak hanya resesi, tapi kemungkinan di berbagai negara yang sekarang utangnya sangat tinggi akan mengalami krisis,” ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga mengaku membaca wawancara dari bank sentral India yang mengatakan negara-negara di sekitar Asia Selatan sudah menjadi pasien IMF. Beberapa di antaranya adalah Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan.

Sementara jika berbicara negara di timur tengah, yang impor bahan bakar juga mengalami situasi yang tidak mudah. Menkeu pun mengingatkan pada tahun 2023, setiap pihak tetap harus waspada, karena prediksi dari lembaga global kurang menggembirakan tersebut.

“Tidak hanya inflasi dan kemungkinan resesi kemungkinan juga ada masalah dengan death sustainability di berbagai negara. Kedua dunia selain dihadapkan pada kondisi risiko ekonomi dan keuangan mengalami geopolitik, pergeseran yang fundamental,” tutur Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Perekonomian 2023 Terancam Resesi hingga Perubahan Iklim

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

14 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya