Harga Aset Kripto Bitcoin Kini di Level Rp 267 Juta, Waktu Tepat Beli atau Jual ?

Senin, 9 Januari 2023 13:03 WIB

Ilustrasi investasi trading, bitcoin dan cryptocurrency. Pexels/Ivan Babydov

TEMPO.CO, Jakarta - Harga aset kripto Bitcoin (BTC) menggeliat hari ini. Harga aset kripto Bitcoin berada di level US$ 17.241, atau naik 1,5 persen selama 24 jam terakhir atau naik 3,5 persen selama sepekan terakhir. Harga bitcoin kini setara dengan Rp 267 juta dengan acuan Rp 15.500 per dolar.

Berdasarkan data Coingecko menunjukkan, bitcoin telah membukukan Market Cap sebesar $331,568,028 dengan volume perdagangan sebesar $15,367,905. Jika dibandingkan seminggu sebelumnya (2 Januari 2023), BTC masih rendah. Ia berada di level US$ 16.681 dengan volume perdagangan sebesar $16,617,308.

Kenaikan harga BTC yang terjadi pada hari ini memang belum signifikan. Harga BTC berada dalam tren koreksi sepanjang tahun lalu. Hal ini seiring dengan pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan The Fed yang turut memicu turunnya harga aset kripto.

Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pada 2023 BTC berpotensi untuk memasuki fase jenuh dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022 dan berpotensi akan diikuti dengan masa koreksi naik menyambut halving day pada 2024.

Halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di penambangan atau mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving day juga membuat harga BTC bisa naik karena terbatasnya suplai dan meningkatnya permintaan.

Advertising
Advertising

"Biasanya di tahun 2023 ini akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin halving berikutnya," ujar Oscar dalam keterangannya di Jakarta pada pekan lalu.

<!--more-->

Ia menjelaskan pada saat BTC naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang akan berkembang dengan sangat positif. Bullrun Bitcoin diprediksi akan terjadi pada 2024. Namun tahun yang tepat untuk kembali mengakumulasi kripto adalah 2023. Karena tahun setelahnya, harga BTC berpotensi bisa jadi sudah menanjak terlalu tinggi lagi.

Hal serupa disampaikan Pelaksana Tugas. Kepala Badan Pengawas dan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko. Didid menduga tahun 2023 merupakan masa winter yang luar biasa untuk aset kripto.

“Tahun 2023 winter ini nggak selesai-selesai. Pertanyaannya apakah ini sudah di titik paling bawah? 2023 walaupun tidak semakin memburuk, tapi untuk rebound belum sepenuhnya masih sulit,” katanya.

Sementara itu, Wahyu Laksono, Founder Traderindo.com mengatakan tren BTC memang sedang turun, “Tetapi bukan karena dia aset kripto. Semua aset memang melemah terhadap dolar AS sejak kenaikan suku bunga The Fed,” jelas Wahyu.

Wahyu memaparkan mulai meredanya inflasi pada tahun ini dapat berimbas positif terhadap pergerakan aset kripto seperti Bitcoin, Meski demikian, potensi pelemahan Bitcoin pada 2023 juga masih cukup terbuka mengingat adanya ancaman resesi global. Dia melanjutkan kedua skenario tersebut berpotensi memicu turunnya nilai dolar AS.

Jika resesi terjadi, maka nilai dolar AS akan menguat terkait dengan sifat safe haven-nya. Di sisi lain, hal tersebut akan memaksa The Fed lebih realistis untuk menyelamatkan ekonomi dan pasar saham dengan memangkas suku bunga dan stimulus quantitative easing (QE). Sementara itu, jika inlfasi mereda maka The Fed akan cenderung tidak agresif dan mengeluarkan stimulus berupa quantitative easing.

“Jadi, apapun kondisinya dolar AS pada akhirnya potensial bergerak melemah. Yang menjadi pertanyaan adalah kapan penurunan ini terjadi,” lanjutnya. Adapun, Wahyu melanjutkan, secara fundamental BTC masih memiliki nilai dalam jangka panjang. Hal tersebut terlihat dari pengakuan dari institusi global dan bursa dunia terhadap aset ini hingga menjadikannya sebagai salah satu aset finansial

Wahyu memprediksi harga BTC masih akan terkonsolidasi pada tahun ini pada kisaran US$18.000 - US$25.000. Harga Bitcoin juga masih berpotensi terkoreksi hingga ke kisaran US$10.000 sebelum kembali ke level konsolidasi.

Sementara itu, jika The Fed melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan memberikan stimulus quantitative easing, harga BTC dapat rebound dan menguji kisaran US$50.000 – US$60.000.

Pada awal kemunculannya, BTC memulai harganya pada level US$0. Pada Februari 2011, Bitcoin mencapai valuasi US$1. Tidak lama kemudian, harga aset naik menjadi US$10 dan kemudian menjadi US$30, menyebabkan lompatan 30 kali lipat untuk tahun itu.

Pada 2013, harga BTC melewati US$1.000 per token. Kemudian, harga BTC berhasil menembus level US$2.000 pada pertengahan Mei 2017. Pada masa pandemi virus corona, harga BTC terus mengalami kenaikan hingga mencatatkan all time high di US$68.789 pada November 2021.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Berita terkait

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

2 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

8 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

27 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

28 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

28 hari lalu

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

Presiden Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru TPPU yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

31 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

49 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

51 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

55 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

55 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya