BI Jateng: Kasus Peredaran Uang Palsu Terbesar Sepanjang Tahun 2022 Ada di Sukoharjo

Jumat, 6 Januari 2023 17:27 WIB

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Panji Ahmad (tiga dari kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada jajaran Satreskrim Polres Sukoharjo yang telah berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu di wilayah itu, di Mapolres Sukoharjo, Jumat, 6 Januari 2023 . TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Sukoharjo -Bank Indonedia (BI) melalui Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Surakarta bersama jajaran Polres Sukoharjo, terus mewaspadai adanya kasus peredaran uang palsu di wilayah Kota Makmur.

Apalagi saat ini mulai memasuki tahun politik, di mana terdapat banyak potensi praktik politik uang bahkan dengan menggunakan uang palsu.

Masyarakat pun diimbau ikut mengantisipasi agar tidak menjadi korban yang dirugikan dengan adanya peredaran uang palsu.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Panji Ahmad mengemukakan sepanjang tahun 2022 tercatat pengungkapan kasus peredaran uang palsu terbesar di wilayah Jateng ada di Kabupaten Sukoharjo, yakni pada Oktober 2022 lalu.

"Bahkan menjadi kasus peredaran uang palsu terbesar yang berhasil diungkap jajaran Polri selama masa pandemi (Covid-19), dalam hal ini pengungkapan kasus oleh Polres Sukoharjo," ujar Panji ketika ditemui awak media di Mapolres Sukoharjo, Jumat, 6 Januari 2023.

Advertising
Advertising

Atas keberhasilan Polres Sukoharjo mengungkap kasus peredaran uang palsu bernilai ratusan juta pada Oktober 2022 lalu, BI pun memberikan penghargaan kepada jajaran Satreskrim Polres Sukoharjo yang diserahkan di Mapolres setempat, Jumat, 6 Januari 2023.

Terkait antisipasi peredaran uang palsu ini, Panji menilai pentingnya sosialisasi secara terus-menerus tentang keaslian uang kepada masyarakat.

"Sosialisasi terus, agar masyarakat memahami tentang keaslian uang. Sehingga kalau ada yang menemukan atau mendapatkan uang palsu bisa langsung mengetahuinya dan bisa langsung melaporkan, bisa ke BI atau ke polisi," kata Panji.

Dalam mengantisipasi maupun pengungkapan kasus peredaran uang palsu, Panji mengatakan BI bersinergi dengan jajaran Polri.

"Untuk wilayah Jawa Tengah tentunya kami, termasuk juga dari BI Solo, bersinergi dengan jajaran Polda Jawa Tengah. Dan untuk wilayah Sukoharjo, tentu dengan Polres Sukoharjo," tuturnya.

Selanjutnya: Antisipasi Money Politics dengan Uang Palsu<!--more-->

Kapolresta Sukoharjo, Ajudan Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan berbagai langkah antisipasi diperlukan sebab jika tindak pidana terkait uang palsu ini terus berjalan tentunya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar.

"Belum lagi kalau nanti misalnya berkaitan dengan tahun politik, akan banyak juga potensi-potensi untuk peredaran-peredaran money politics yang harus kita antisipasi. Jangan sampai money politics-nya itu juga menggunakan uang palsu. Kita juga harus mengantisipasi agar itu tidak terjadi di wilayah kita," kata Wahyu.

Terkait peredaran uang palsu, baru-baru ini Polres Sukoharjo kembali berhasil mengungkap kasus yang terjadi di wilayah Kota Makmur itu. Pelaku peredaran uang palsu itu adalah Ristiana, 44 tahun, warga Ungaran yang mengontrak di daerah Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Ristiana diketahui merupakan residivis untuk kasus peredaran uang palsu juga. Ristiana bersama suaminya sebelumnya pernah ditangkap oleh Bareskrim Polri terkait kasus peredaran uang palsu dan telah dijatuhi hukuman penjara.

Setelah 1 tahun 4 bulan lamanya mendekam di balik jerujj besi, Ristiana pun bebas. Tapi bukannya kapok, ia justru kembali mengedarkan uang palsu ke pasar-pasar tradisional.

Pengungkapan kasus bermula saat ada pedagang pasar yang melaporkan telah mendapatkan uang diduga palsu dari Ristiana yang telah berbelanja di kiosnya. Menindaklanjuti laporan itu, polisi pun langsung menelusuri keberadaan pelaku hingga berhasil ditangkap.

Baca Juga: Awas Uang Palsu, Bank Indonesia Ungkap Cara Jitu Identifikasi Keaslian Uang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

20 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

21 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya