Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat siang melemah ke posisi Rp15.638 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.617 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan, isu utama dari dalam negeri adalah kelangkaan dolar yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir.
"Hal ini cukup mengejutkan karena Indonesia terus mencatatkan surplus ekspor dalam waktu yang panjang. Kelangkaan ini disinyalir karena eksportir menempatkan valasnya di luar negeri yang memberikan imbal hasil lebih baik," ujar Revandra saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023.
Menurut Revandra, hal itu masih menjadi kendala untuk penguatan rupiah, meskipun di sisi lain pasar obligasi Indonesia mencatatkan arus modal masuk atau capital inflow pada akhir tahun lalu.
Sementara itu dari eksternal, notulensi rapat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menunjukkan bahwa tahun ini The Fed tetap akan berfokus untuk menekan nilai inflasi hingga mencapai target 2 persen.
Selanjutnya: kebijakan suku bunga tinggi masih tetap dipertahankan ...
<!--more-->
"Artinya kebijakan suku bunga tinggi masih tetap dipertahankan dan berpotensi untuk lanjut naik walaupun tidak secepat yang terjadi di tahun 2022. Kedua sentimen utama ini menjadi penghalang yang harus dilewati rupiah untuk bisa menguat," kata Revandra.
Revandra memperkirakan hari ini bergerak di kisaran Rp15.550 per dolar AS hingga Rp15.700 per dolar AS.
Pada Kamis 5 Januari lalu, rupiah melemah 34 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp15.617 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.583 per dolar AS.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini