Pemerintah Akan Pangkas Rasio Hak Ekspor Minyak Sawit per 1 Januari 2023

Sabtu, 31 Desember 2022 19:00 WIB

Petani kelapa sawit saat memanen di Desa Silaut, Sumatra Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memangkas rasio kuota hak ekspor sawit per 1 Januari 2023. Kebijakan memperketat ekspor minyak sawit ini bertujuan untuk menjaga kebutuhan di dalam negeri.

“Perubahan itu berlaku mulai 1 Januari,” kata Direktur Jenderal Peragangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso seperti dikutip dari Bisnis, Sabtu, 31 Desember 2022.

Pemerintah akan memangkas jumlah ekspor produsen menjadi enam kali dari pemenuhan kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO). Adapun saat ini, rasio kuota hak ekspor produk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya adalah delapan kali dari DMO CPO dan/atau minyak goreng atau 1:8.

Baca juga: Harga CPO di Jambi Naik Tipis Menjelang Tahun Baru

Pemerintah, kata Budi, ingin menjamin kebutuhan minyak sawit di Tanah Air aman sampai Ramadan dan Idul Fitri pada April 2023 mendatang. Pemerintah mengantisipasi produksi yang melemah secara musiman pada kuartal pertama tahun depan.

Advertising
Advertising

Kebijakan pemerintah memperketat ekspor telah mengerek harga minyak sawit di pasar berjangka Kuala Lumpur. Malaysia dalam waktu yang sama akan meningkatkan pengiriman.

Kontrak berjangka di Malaysia naik 2,2 persen menjadi ditutup di posisi 4.178 ringgit tau US$ 949 per ton pada Jumat lalu. Ini adalah level tertinggi dalam sebulan. Head of Trading and Hedging Strategies Kaleesuwari Intercontinental Gnanasekar Thiagarajan berpendapat kebijakan terbaru itu akan semakin membatasi pasokan minyak sawit.

Kebijakan ini efeknya serupa dengan rencana Indonesia meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biofuel. Prospek harga yang lebih tinggi akan terjadi pada kuartal pertama 2023.

Di sisi lain, Indonesia akan memberlakukan mandat pencampuran biodiesel yang lebih tinggi pada 2023. Rencana ini diperkirakan bakal meningkatkan konsumsi minyak sawit dalam negeri.

BISNIS

Baca juga: Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

6 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

14 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

15 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

18 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya