Akan Tunda Penyeberangan saat Cuaca Tak Aman, ASDP: 1 Januari Harus Waspada

Sabtu, 31 Desember 2022 05:00 WIB

Sejumlah pemudik tanpa kendaraan bersiap menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 30 April 2022. Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang menuturkan berkoordinasi dengan BMKG secara intens ihwal potensi puncak cuaca ekstrem notabene bersamaan dengan arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022–2023.

"Kami antisipasi dengan terus komunikasi dengan BMKG. Jadi kalau diputuskan benar-benar tidak aman untuk pelayaran, tentu kami akan menunda pemberangkatan," ujar General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Muhammad Yasin ketika ditemui Tim Kilas Nataru Bisnis Indonesia di kantornya, Jumat 30 Desember 2022.

Sebagai informasi, BMKG menyebut bahwa 1-3 Januari 2023 merupakan puncak dari periode cuaca ekstrem di Tanah Air yang berlangsung sejak 27 Desember 2022, sebelum akhirnya mulai mereda pada 5-6 Januari 2023.

Sebagai contoh, setidaknya pada 27 dan 28 Desember 2022, ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang pun sempat menutup aktivitas penyeberangan selama beberapa menit, imbas hujan lebat atau angin kencang.

Yasin menjelaskan secara umum angin kencang atau hujan badai yang bisa memicu gelombang air laut naik sampai 1,5 meter sampai 2 meter merupakan cuaca yang tidak mendukung pelayaran. Terlebih, untuk kapal feri lintasan Ketapang–Gilimanuk yang rata-rata berukuran 1.000 sampai 1.500 gross register tonnage (GRT).

"Benar, perkiraan tanggal 1 Januari 2022 itu harus waspada, sesuai anjuran BMKG. Kemarin, waktu ada angin kencang di 27 Desember 2022 siang hari, memang sempat ada 2 trip yang ditunda, tapi tidak terjadi antrean. Jadi kalau ada cuaca ekstrem lagi, kami akan lakukan antisipasi serupa. Tapi harapannya tentu semoga cuaca mendukung dan semua pelayaran berjalan lancar," ujarnya.

Selanjutnya: ASDP sempat menutup aktivitas penyeberangan ...

<!--more-->

Pengguna angkutan penyeberangan perlu bersiaga, seiring prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada 1 Januari 2023.

Yasin menjelaskan bahwa beberapa petugas BMKG memantau langsung kondisi cuaca dari Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk, sehingga komunikasi lancar, dan memberikan jaminan keamanan buat para penyeberang Jawa–Bali atau sebaliknya.

Sebagai informasi, BMKG mengingatkan lintasan angkutan penyeberangan yang bakal ramai penumpang pada pergantian tahun, seperti Ketapang–Gilimanuk di Selat Bali, Merak–Bakauheni di Selat Sunda, dan kawasan Nusa Tenggara.

Pasalnya, wilayah-wilayah ini berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat sampai sangat lebat sejak akhir Desember 2022 sampai nantinya mencapai puncak hujan ekstrem di sekitar 2 Januari 2023.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

6 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

7 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

12 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

14 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

14 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

16 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

22 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya