Rupiah Menguat Rp 15.642 di Hari Terakhir Perdagangan, Analis: Ekonomi RI Masih Baik-Baik Saja

Jumat, 30 Desember 2022 09:49 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta menguat pada Jumat pagi, 30 Desember 2022, di posisi Rp 15.642 per dolar Amerika Serikat. Mata uang garuda naik 16 poin atau 0,1 persen di hari terakhir perdagangan 2022.

Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan berfkultuasi. “Namun ditutup melemah di rentang Rp 15.630-15.730,” kata Ibrahim dikutip pada Jumat, 30 Desember.

Ibrahim menuturkan, dari dalam negeri, perekonomian yang diyakini masih tahan guncangan dan tumbuh di kisaran 5 persen pada 2023 mendatang mempengaruhi pergerakan rupiah. Meski perekonomian global melambat, kata dia, ekonomi Indonesia—terutama di pengujung 2022—masih kuat karena berbagai strategi.

“Perekonomian Indonesia mulai dari awal sampai penghujung akhir 2022, berturut-turut masih baik-baik saja. Ini berkat langkah dan strategi yang gencar diterapkan pemerintah,” ujar Ibrahim.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Masih Melemah pada Senin Depan

Advertising
Advertising

Bank Indonesia, kata Ibrahim, telah menaikkan suku bunga acuan atau BI7DRR sebanyak 25 bps menjadi 5,50 persen. Bank sentral juga mengerek suku bunga deposit facility sebanyak 25 bps menjadi 4,75 persen.

Kemudian, suku bunga lending facility naik 25 bps menjadi 6,25 persen. “BI terus melakukan intervensi secara berkala di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF yang akhirnya membawa berkah tersendiri bagi mata uang garuda, walaupun devisa negara sedikit menyusut,” ucap Ibrahim.

Ihwal adanya ancaman resesi 2023, Ibrahim melanjutkan, sinyal ini tampak dari banyak laporan organisasi global, seperti Bank Dunia, IMF, dan OECD. Ada beberapa indikator utama yang mempengaruhi perlambatan ekonomi, namun kata dia menjadi berkah bagi perekonomian Indonesia.

Misalnya, dampak perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan kurangnya pasokan energi di banyak negara. Kondisi energi dalam negeri ditopang lebih dari 50 persen dari batu bara dan pertumbuhannya masih sangat positif.

“Indonesia juga punya cadangan batu bara sebesar 37 miliar ton, terbesar nomor tujuh dunia,” tutur Ibrahim. Dari sisi ekspor, pertumbuhan telah didorong oleh adanya ekspor CPO, batu bara, besi, dan baja. Dalam skala nasional, spasial ekspor ditopang dengan baik oleh sejumlah wilayah.

ANTARA

Baca juga: Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

5 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya