Ekonom: Subsidi Kendaraan Listrik untuk Transportasi Publik Lebih Mendesak, Tambah Armada

Selasa, 27 Desember 2022 19:35 WIB

bus listrik berkonsep BTS beroperasi di Surabaya. (Foto: ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyarankan subsidi kendaraan listrik lebih baik untuk transportasi publik. "Tambah armada dan konversi bus atau angkutan kota ke baterai. Itu lebih berguna bagi masyarakat sekaligus mengurangi emisi karbon," ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 27 Desember 2022.

Saat ini kebijakan insentif kendaraan listrik tersebut masih dibahas kementerian terkait. Nantinya, setiap konsumen bakal mendapatkan insentif Rp 80 juta dalam pembelian mobil listrik. Sedangkan untuk motor listrik insentifnya sebesar Rp 8 juta.

Tak hanya itu, pembeli mobil hybrid pun bisa mendapat potongan Rp 40 juta. Sedangkan konversi motor listrik bakal menerima insentif Rp 5 juta. Namun insentif itu hanya berlaku pada kendaraan listrik yang dibuat di pabrik Indonesia.

Bhima menuturkan jika mobil listrik disubsidi dikhawatir menambah kemacetan terutama di kota-kota besar. "Jumlah kepemilikan kendaraan bermotor sudah tembus 150,7 juta unit, artinya lebih dari setengah total penduduk punya kendaraan bermotor," ucap Bhima.

Sekain itu, Bhima juga menyarankan, sebelum menyalurkan subsidi kendaraan listrik harus di-mitigasi efek banjirnya impor komponen dan kendaraan listrik jadi. Memang , kata dia, ada ketentuan TKDN, tapi dia mempertanyakan apakah membuat pabrik mobil listrik apa bisa secepat itu, sementara subsidinya segera diberlakukan.

Advertising
Advertising

"Butuh 3-5 tahun dari proses investasi pabrik hingga beroperasi. Khawatir impor mobil listrik dan hybrid serta komponennya tetap akan melonjak," tutur Bhima.

Dia pun menuturkan bahwa saat ini banyak mobil dan sepeda motor listrik impor, begitu juga suku cadangnya. Jangan sampai, Bhima mewanti-wanti, pemerintah subsidi barang impor pakai uang anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN. Artinya, dia berujar, itu jelas tidak tepat sasaran.

"Karena masih lempar wacana, sebaiknya dikaji dulu bentuk subsidi yang ideal tanpa jadi beban APBN sekaligus tepat sasaran ke transisi energi," kata Bhima.

Termasuk juga soal besaran insentinya. Menurut Bhima, perlu ditinjau ulang karena kondisi APBN tahun depan masih butuh anggaran untuk antisipasi resesi. Dia mencontohkan, misalnya dana ketahanan pangan naik, begitu juga dengan perlindungan sosial.

Bhima juga menyitir kajian dari Asian Development Bank (ADB) yang menunjukkan upaya pensiun 50 persen PLTU batu bara mampu menurunkan emisi karbon setara 61 juta kendaraan bermotor di Indonesia, Vietnam dan Filipina. Jadi, menurut Bhima, bukan dengan subsidi mobil listrik, jawabannya ada di percepatan mengganti PLTU dengan energi baru terbarukam (EBT).

"Karena penggunaan mobil listrik akan kontradiksi dengan masifnya batu bara di hulu energi primer yang mencapai 60 persen dari total bauran energi," ujar Bhima.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan kebijakan insentif kendaraan listrik tersebut masih dalam tahap finalisasi. Menurut dia, insentif berpeluang diberikan kepada angkutan umum. Namun jumlahnya bakal berbeda dari mobil listrik, mobil hybrid dan motor listrik.

"Nanti kalau sudah ada hitung-hitungannya final keputusan ini, final betul baru akan kita sampaikan," katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan saat ini subsidi kendaraan listrik masih dipelajari dan dihitung oleh pemerintah. “Sekarang lagi dipelajari dan dihitung, oke. Ini semuanya bertanya soal insentif mobil listrik, sedang dipelajari oleh pemerintah,” ujar Agus pasa Selasa, 20 Desember 2022.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Rp 80 Juta, Ekonom: Belum Urgent, Sebaiknya untuk Konversi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

12 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

14 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

21 jam lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

23 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

2 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

2 hari lalu

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

Pendaftaran konversi motor bensin menjadi motor listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yakni offline dan online. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

8 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

8 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya