CIPS Sebut Kebijakan Perdagangan Indonesia Perlu Lebih Terbuka, Agar...

Sabtu, 24 Desember 2022 04:00 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Republik Cile Jose Miguel Ahumada menandatangani menandatangani skema Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Chile (IC-CEPA) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Senin, 21 November 2022. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta -Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai kebijakan perdagangan Indonesia perlu lebih terbuka di tahun depan. Tujuannya, agar produk Indonesia bisa semakin diterima dan mampu bersaing di pasar internasional.

"Kebijakan perdagangan terbuka dan minim hambatan non-tarif dapat membantu memberikan nilai tambah pada produk nasional lewat bahan baku berkualitas yang pada akhirnya akan menggerakkan industri nasional," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Jumat, 23 Desember 2022.

Menurut Hasran, penerapan langkah-langkah non-tarif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan keterlambatan datangnya bahan baku. Selain itu juga berimbas pada kenaikan biaya produksi hingga akhirnya mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Sementara itu, masih banyak produk Indonesia yang membutuhkan bahan baku tetapi tidak dapat disediakan dari dalam negeri secara efisien. Alhasil, pemenuhannya perlu dilakukan lewat impor. Kerena itu, pembatasan terhadap impor yang berlebihan tidak hanya akan berdampak pada kerugian yang dirasakan oleh negara eksportir, tetapi dapat menghambat pertumbuhan investasi di dalam negeri.

Wacana pembatasan impor, tuturnya, perlu pertimbangan mendalam. Di satu sisi, pembatasan impor dilakukan terkait adanya kekhawatiran soal defisit neraca perdagangan. Di sisi lain, rencana pembatasan impor bisa menjadi bumerang untuk pemerintah. Salah satu dampak yang berpotensi terjadi akibat pembatasan impor adalah menurunnya kualitas dan tingkat kompetitif produk Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain itu, Hasran menyarankan Indonesia perlu beralih ke produk-produk jadi yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Untuk itu, kebijakan yang bersifat proteksionis harus dilonggarkan terutama untuk akses bahan baku industri.

Dengan mendapat akses bahan intermediate yang berkualitas tinggi dan lebih terjangkau, perusahaan akan lebih efisien dalam menghasilkan produk jadi yang berkualitas. "Ini berarti kebijakan yang selama ini dikampanyekan perlu dievaluasi kembali," ucap Hasran.

Memasuki 2023 juga, Indonesia juga dinilai perlu meninjau ulang efektivitas kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN. Terutama untuk industri-industri yang berteknologi tinggi. Hasran menuturkan membangun industri hulu memang bagus untuk pemanfaatan sumber daya alam. Namun, jika cara yang dipakai adalah TKDN, hal itu bisa mengorbankan industri hilir terutama sektor manufaktur berteknologi tinggi.

Ada banyak cara untuk meningkatkan value added di Indonesia selain TKDN. Salah satunya adalah kebijakan yang bersifat insentif. Terlebih lagi, dengan sumber daya yang terbatas, menurut dia, tidak mudah bagi Indonesia untuk fokus pada industri hulu dan hilir dalam waktu yang sama.

Baca Juga: Kemendag Luncurkan Aplikasi Catat Aku, Lebih dari Arsip Perjanjian Perdagangan Internasional

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

14 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

17 jam lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

1 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

2 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya