Apindo Pede 2023 Suku Bunga BI Stabil: Ada Kompromi Kondisi Geopolitik, 80 Negara Optimistis

Rabu, 21 Desember 2022 22:07 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani yakin suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa diturunkan atau stabil pada 2023. Menurut dia, suku bunga berkaitan dengan kondisi global, dan BI biasanya merespons kondisi khususnya di Amerika Serikat, The Fed.

“Jadi kalau sepanjang kondisinya itu akan kondusif tentunya ini akan jadi lebih baik,” ujar dia dalam konferensi pers di kantor Apindo, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Desember 2022.

Namun, Hariyadi mempertanyakan apakah tahun depan akan lebih baik atau lebih buruk. Dia berpendapat dan yakin bahwa kondisi tahun depan akan lebih baik. Menurut dia, kondisi geopolitik, atau perang Rusia dan Ukraina, tidak akan bertahan lama karena semuanya akan rugi.

“Jadi pasti akan ada satu titik temu dimana mereka akan berkompromi dan pada waktu B20 yang kami simak dari seluruh peserta lebih dari 80 negara semuanya menunjukan keinginan yang lebih optimistis,” kata Hariyadi. “Bukan hanya Indonesia semua punya pandangan yang seperti itu.”

Hariyadi mengakui bahwa memang politik dengan ekonomi memiliki sisi yang berbeda. Namun, dia berujar, bagaimana pun juga politik itu memiliki keterkaitan dengan kegiatan ekonomi.

Advertising
Advertising

“Jadi kalau kami melihat harusnya tahun depan itu lebih baik dari sisi kondisi global sehingga suku bunga BI akan bisa diturunkan kembali atau bisa stabil,” ucap Hariyadi.

Pada Oktober 2022 lalu, Dewan Gubernur BI memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps). Keputusan ini merupakan hasil rapat dewan gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2022.

Dengan demikian, suku bunga acuan bertengger di level 4,75 persen dari bulan lalu yang juga naik 50 bps di level 4,25 persen. Sementara itu, suku bunga deposit facility juga naik 50 bps menjadi 4 persen, dan suku bunga lending facility naik 50 bps menjadi 5,50 persen.

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 20 Oktber 2022.

Baca Juga: Rupiah Menguat di Level Rp 15.598, Ekspor Mampu Topang Ekonomi RI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya