Emiten Bayan Resources Bagi Dividen Rp 15,58 T, Jatah Low Tuck Kwong Hampir Rp 1 T

Senin, 12 Desember 2022 14:40 WIB

Low Tuck Kwong menempati posisi 18 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat sebesar 2,5 miliar dolar AS. Pria kelahiran Singapura itu dikenal sebagai raja batu bara. Kwong adalah pendiri perusahaan batu bara Indonesia, Bayan Resources. Forbes

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 senilai US$1 miliar. Sebagai pemegang saham pengendali, Low Tuck Kwong diperkirakan mendapatkan dividen interim sebesar US$60,9 juta dari BYAN.

Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan yang diakses pada Jumat 9 Desember 2022, direksi BYAN telah memutuskan untuk membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2022 sebesar US$1.000.000.050 atau Rp15,58 triliun (kurs Rp15.580 per dolar AS).

Dengan jumlah tersebut, maka dividen per saham yang akan didapatkan adalah sebesar US$0,03 per saham.

Sebagai informasi, Low Tuck Kwong saat ini menggenggam sebanyak 2.031.157.287 atau 2,03 miliar saham emiten BYAN. Dengan jumlah saham tersebut, Low Tuck Kwong diperkirakan akan mendapatkan bagian dividen interim sebesar US$60,9 juta atau setara Rp949,3 miliar dari BYAN.

Pembagian dividen interim sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 7 Desember 2022.

Untuk jadwalnya, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Desember 2022. Selanjutnya, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 20 Desember 2022.

Selanjutnya: Tanggal cum dividen pada pasar tunai ditetapkan pada ...

<!--more-->

Kemudian, tanggal cum dividen pada pasar tunai ditetapkan pada 21 Desember 2022. Tanggal ex dividen di pasar tunai adalah pada 22 Desember 2022

Kemudian, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date akan dilakukan pada 21 Desember 2022.

Sementara itu, pembayaran Dividen Interim Tahun Buku 2022 ini akan dibayarkan pada 5 Januari 2023.

Pembagian dividen interim ini didasari oleh kinerja keuangan per 30 September 2022 atau kuartal III tahun 2022. Sebagai informasi, BYAN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,62 miliar pada kuartal III/2022.

Sedangkan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar US$2,26 miliar dan total ekuitas US$2,45 miliar.

BISNIS

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

9 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya