CIPS: India Berpeluang Salip Cina Jadi Mitra Dagang Utama Indonesia

Sabtu, 10 Desember 2022 18:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -India berpeluang menyalip Cina untuk menjadi mitra dagang utama Indonesia.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengatakan Cina dan India menjadi tujuan ekspor utama Indonesia untuk komoditas bahan bakar mineral seperti batu bara, minyak nabati seperti CPO dan turunannya, serta produk besi dan baja.

"Berdasarkan pengalaman, komoditas-komoditas tersebut, apabila ekspor ke Cina melambat, maka pangsa pasar bisa dialihkan ke India, begitu pun sebaliknya," tutur Hasran dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Desember 2022.

"Terdapat perbedaan tren ekspor non migas Indonesia ke kedua negara. Ekspor non-migas Indonesia ke Cina selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Sedangkan ekspor ke India mengalami penurunan tiap tahunnya kecuali tahun 2021," tambahnya.

Ia menilai ada beberapa hal yang berpotensi membuat ekspor Indonesia ke India meningkat yaitu:

Advertising
Advertising

Pertama, laju pertumbuhan penduduk India yang cepat kemungkinan besar akan meningkatkan industrialisasi sebagai sektor penyerap tenaga kerja selain jasa.

"Apabila industrialisasi tumbuh secara masif di India, maka akan terjadi peningkatan pada permintaan batu bara sebagai sumber energi. Di sisi lain, Cina akan beralih ke energi terbarukan sehingga ekspor batu bara akan berkurang ke Cina," ujarnya.

Kedua, seiring dengan pertumbuhan pada sektor industri, keterlibatan dalam global value chain (GVC) juga akan semakin besar.

"Ini akan menambah peluang Indonesia meningkatkan ekspor ke India untuk bahan baku industri, seperti besi, baja, biji aluminium dan juga nikel," jelasnya.

Hasran mengatakan perekonomian India saat ini ditopang kuat oleh sektor jasa, terutama teknologi digital. "Tumbuhnya perekonomian mengharuskan keterlibatan yang lebih tinggi dalam GVC, terutama pada sektor manufaktur berteknologi tinggi," kata Hasran.

Namun, ada beberapa komoditas ekspor Indonesia yang hanya unggul di India, seperti alkohol, fenol, fenol-alkohol, dan halogenasi daripadanya, seperti karet alam serta pupuk. Sedangkan produk ekspor Indonesia yang hanya unggul di Cina termasuk di dalamnya briket, lignit dan gambut dan biji aluminium; semen; gas alam dan produk kertas.

Walaupun begitu, Cina masih akan menjadi mitra dagang utama Indonesia, walaupun mereka sedang mengalami pemerlambatan ekonomi.

Perlambatan ekonomi Cina hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Setelah Pemerintah Cina melonggarkan kebijakan Covid-19, maka perekonomiannya akan kembali pulih.

Penyebab selanjutnya adalah perdagangan Indonesia dan Cina akan semakin intens dengan adanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Blok perdagangan ini memungkinkan negara anggotanya, termasuk Indonesia dan China, untuk melakukan perdagangan barang, jasa, dan investasi dengan tarif yang rendah dan prosedur perdagangan yang sederhana.

“Diversifikasi merupakan langkah yang baik untuk meminimalkan dampak kondisi ekonomi negara lain terhadap Indonesia,” ujarnya.

NABILA NURSHAFIRA

Baca Juga: India Beli Minyak Rusia, Ukraina: Tidak Pantas Secara Moral

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

9 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

23 jam lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

1 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

1 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

2 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya