TEMPO.CO, Jakarta - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, dikenal sebagai pebisnis. Tak terjun ke dunia politik seperti ayahnya atau kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, serta iparnya, Bobby Nasution, dalam pelbagai wawancara Kaesang mengaku belum berminat berkecimpung di dunia yang sama.

Melalui unggahan di media sosialnya, Kaesang pun terlihat serius dalam mempromosikan bisnis-bisnisnya. Adapun bisnis tersebut terdiri atas bidang kuliner, fashion, peternakan, hingga platform pekerjaan. Berikut ini daftar bisnis yang dikelola Kaesang.

Sang Pisang

Sang Pisang merupakan salah satu bisnis kuliner Kaesang. Produk Sang Pisang berupa cemilan manis yang diolah dalam bentuk pisang nugget. Adapun gerai pertama Sang Pisang dibuka pada November 2017.

Saat ini, Sang Pisang sudah memiliki lebih dari 50 gerai di seluruh Indonesia. Bisnis ini sudah tersebar di berbagai kota dan konon telah menyerap ribuan karyawan. Selain itu, Sang Pisang telah memperluas pasarnya sampai mancanegara, seperti di Malaysia.

Baca juga: Wilujengan di Pura Mangkunegaran, Kaesang Pangarep Minta Doa Kelancaran untuk Pernikahannya

<!--more-->

Chili Pari

Chili Pari merupakan usaha kuliner yang telah berdiri sejak Desember 2010. Adapun Chili Pari merupakan usaha katering yang melayani keperluan acara-acara seremonial, seperti pesta pernikahan. Dalam olahannya, menu masakan yang disediakan katering ini berfokus pada makanan tradisional Jawa yang diracik dengan sentuhan modern. Sebelumnya ini merupakan Bisnis Gibran, yang kemudian diserahkan ke Kaesang.

iColor

iColor merupakan usaha bisnis yang melayani perbaikan (service) produk Apple seperti iPhone, Macbook, iPad, dan iMac serta penjualan suku cadang dengan harga lebih terjangkau. Usaha iColor telah didirikan Kaesang sejak 2010.

Aplikasi Madhang

Madhang merupakan aplikasi smartphone buatan Kaesang yang menjembatani ibu-ibu yang ahli dalam memasak dengan pembeli. Jadi, ini merupakan aplikasi jual-beli makanan khas rumahan, sehingga para pelaku usaha makanan tidak perlu mendirikan restoran. Aplikasi Madhang diluncurkan pada Desember 2017, yang berbasis android atas kerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Sang Javas

Sebelum Sang Pisang, Kaesang lebih dulu membangun bisnis Sang Javas pada Agustus 2017. Usaha ini bergerak di bidang produksi kaos dengan produk kaos bergambar karikatur dan juga mengusung ilustrasi dengan tema kekinian. Pada awal penjualannya, clothing line Sang Javas sukses menjual sebanyak 2.000 kaos. Uniknya, Kaesang menyebut pelanggan bajunya ini dengan panggilan “Kecebong”.

Menurut Kaesang Pangarep, gambar kecebong layaknya potongan komik pada bagian depan kaus terinspirasi dari perilaku masyarakat di media sosial. Di Indonesia, Cebong sendiri merupakan panggilan untuk pendukung berat Jokowi saat pemilihan presiden 2014 silam.

MangkokKu

MangkokKu merupakan bisnis Kaesang lainnya di bidang kuliner. Dalam bisnis ini, Kaesang berkolaborasi dengan chef Arnold. Produk Mangkokku adalah rice bowl dengan berbagai macam lauk pauk khas Nusantara. Adapun menu andalan dalam usaha makanan ini berbahan dasar daging dan ayam.

TernaKopi

TernaKopi merupakan gerai kopi dengan racikan yang Kaesang buat sendiri. Minuman kopi ini diluncurkan pada April 2019 bersama dengan kakak pertamanya, Gibran.

Tugas Negara Bos

Tugas Negara Bos merupakan bisnis yang menjajakan produk jas hujan dan kaos atau T-shirt. Pada 2017, Kaesang menyebut Negara Bos sebagai side project dirinya dan teman-temannya. Adapun nama Tugas Negara Bos dipilih karena ingin mengajak masyarakat berperan membangun negara.

Siapmas

Siapmas juga merupakan bisnis Kaesang lainnya di sektor kuliner. Siapmas didirikan oleh Kaesang atas kolaborasi dengan sang kakak, Gibran, pada Agustus 2019. Bisnis ini hadir dengan produk makanan ringan dan minuman, seperti Kemripik, Pik Kripik, dan Ngedrink yang dipasarkan melalui minimarket retail.

Kerjaholic

Kerjaholic merupakan aplikasi khusus untuk mencari pekerjaan. Tujuan dari platform ini adalah membantu luusan baru membangung relasi dengan pekerja berpengalaman. Platform ini khusus membantu pencari kerja yang berdomisili di Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

<!--more-->

Markobar

Markobar merupakan bisnis warisan dari Gibran. Nama Markobar berasal dari singkatan Martabak Kota Barat yang sudah ada sejak 1996. Sesuai namanya, usaha ini menjual aneka martabak dengan berbagai topping.

Truz Official

Truz Official merupakan bisnis yang jug bergerak dalam bidang fashion. Produk yang ditawarkan dalam Truz Official berupa kaos bertema skaters dan hoodie dengan bentuk logo Kecebong pada produknya.

Let’s Toast

Bisnis di bidang kuliner lainnya adalah Let’s Toast. Usaha ini menjual menu makanan berbahan dasar Roti yang diolah menjadi roti bakar atau toast. Tidak hanya menyajikan menu roti bakar, ada pula minuman kekinian, seperti kopi dan susu.

Enigma Camp

Enigma Camp merupakan pelatihan programming bagi mereka yang ingin mempelajari ilmu IT dan pemrograman dengan biaya yang lebih terjangkau. Kaesang membuka pelatihan ini karena dirinya menyadari kebutuhan penguasaan IT dan coding semakin tinggi. Namun, tak banyak orang yang mampu untuk melanjutkan pendidikan kuliah untuk mempelajari ilmu tersebut.

Goola

Goola juga merupakan bisnis milik Gibran yang diserahkan ke Kaesang. Goola merupakan bisnis yang menjual produk minuman tradisional khas Indonesia, seperti es doger yang dikemas lebih modern.

Ternak Ikan Lele

Selain bisnis-bisnis di atas, Kaesang memiliki bisnis ternak ikan lele yang telah dirintisnya sejak Februari 2019. Ternak lele milik anak bungsu Jokowi itu cukup sukses dengan menjadi pemasok di beberapa pasar di Tanah Air. Menurut Kaesang, pemasok ikan lele di Indonesia masih sangat sedikit. Padahal, permintaan akan ikan air tawar tersebut cukup besar.

Hompimpa Games

Hompimpa Games merupakan bisnis Kaesang yang bergerak dalam bidang permainan dan hiburan. Hompimpa Games menjual berbagai jenis kartu permainan yang diberi nama Hompimpa. Dalam bisnis ini, dia berkolaborasi dengan Erwin Skripsiadi.

Adapun Hompimpa Games merupakan jenis permainan, seperti monopoli, tapi dengan konsep dan cara main yang berbeda. Kartu yang dijualnya ini seharga ratusan ribu rupiah.

DEFARA DHANYA PARAMITHA | MUHAMMAD SYAIFULLOH | BISNIS

Baca: Cerita Kaesang Pangarep Pernah Rugi 70 Persen Saat Investasi Saham

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.