IDEAS Ingatkan soal Risiko Kenaikan Harga Beras dan Telur Menjelang Nataru

Sabtu, 3 Desember 2022 21:59 WIB

Pekerja mtengah istirahat usai membongkar truk bermuatan beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2022. Bulog menjamin stok beras, telur, dan gula pasir, aman untuk Ramadan dan Lebaran. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sejumlah komoditas pangan merangkak menjelang Natal dan tahun baru (Nataru). Salah satunya harga beras.

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono kenaikan harga dipicu stok yang menipis dan permintaan yang meningkat. “Kenaikan harga beras dipicu rendahnya produksi yang secara musiman memang paling rendah di November sampai Desember,” ujar Yusuf ketika dihubungi Tempo pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga beras, Yusuf melanjutkan, ialah psikologis pasar. Pasar cemas karena cadangan beras di Bulog kini tinggal 600 ribu ton.

“Bulog mengaku mengalami kesulitan untuk pengadaan di dalam negeri karena pasokan beras sangat kecil dan harganya mahal,” kata dia.

Baca juga: Bulog Subsidi Harga Kedelai Rp 1.000 per Kilogram Hingga Akhir Tahun

Advertising
Advertising

Jika tidak ada pengadaan beras, Yusuf menuturkan cadangan pangan pokok itu bisa menyusut sampai tinggal 350 ribu ton pada akhir tahun. Stok yang tiris menyebabkan Bulog beresiko tidak mampu melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

“Atau tidak bisa intervensi untuk kondisi darurat, seperti daerah yang mengalami bencana alam yang signifikan seperti gempa bumi di Cianjur beberapa waktu lalu,” ucap Yusuf.

Yusuf mengimbuhkan, produksi beras nasional turun dalam 4 tahun terakhir. Pada 2018, produksi beras 33,9 juta ton. Kemudian menjadi 31,4 juta ton pada 2021. Angka ini, tutur dia, menunjukkan kegagalan pemerintah meningkatkan produksi beras, terutama melindungi alih fungsi lahan pertanian pangan produktif.

Selain beras, harga pangan lain yang terlihat naik adalah telur ayam. Kenaikan harga telur yang menyentuh Rp 30 ribu per kilogram terjadi lantaran adanya lonjakan permintaan menjelang Nataru. Selain itu, adanya pembagian bantuan sosial. Yusuf mencermati adanya struktur industri yang tidak sehat dengan pola kenaikan harga tersebut.

“Ketika harga telur naik signifikan, menembus Rp 30 ribu per kilogram. Dugaan saya selain disebabkan oleh naiknya harga pakan, terutama jagung dan kedelai, juga karena jatuhnya produksi oleh peternak layer (ayam petelur),” ucap Yusuf. Selain itu, peternak layer sering kali menghadapi persaingan tidak sehat.


DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Jelaskan Maksud Stok Kedelai Sisa 7 Hari, Badan Pangan Sebut Impor Akan Dipercepat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

30 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

32 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Harga Beras Turun, Sebut Warga Masih Simpan Beras Pemberian Pemilu 2024

34 hari lalu

Zulhas Klaim Harga Beras Turun, Sebut Warga Masih Simpan Beras Pemberian Pemilu 2024

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim harga beras lokal saat ini sudah turun karena panen raya.

Baca Selengkapnya

BPS: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan

34 hari lalu

BPS: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan

BPS mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani selama Ramadan pada Maret 2024 turun 7,24 persen secara bulanan. Harga beras juga turun.

Baca Selengkapnya

BPS: Beras Masih Inflasi Namun Mulai Melemah

34 hari lalu

BPS: Beras Masih Inflasi Namun Mulai Melemah

Komoditas ini mengalami inflasi secara bulanan sebesar 2,06 persen dan memberikan andil inflasi 0,09 persen.

Baca Selengkapnya

Malaysia Turunkan Harga Jual Beras Impor untuk Atasi Kelangkaan

45 hari lalu

Malaysia Turunkan Harga Jual Beras Impor untuk Atasi Kelangkaan

Pemerintah Malaysia mulai menurunkan harga jual eceran beras putih impor untuk mengatasi permasalahan kelangkaan beras di masyarakat

Baca Selengkapnya