Belum Teken Izin Impor Beras, Mendag Masih Beri Waktu Bulog dan Kementan Cukupi Stok

Selasa, 29 November 2022 17:40 WIB

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau harga dan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Senin 7 November 2022. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan stok beras saat ini aman untuk memenuhi kebutuhan domestik. Pemerintah telah menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) dari Perum Bulog dengan harga Rp 8.900 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengklaim stok beras di Kementeriann Pertanian (Kementan) masih surplus. Sehingga, kata dia, pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.

“Hanya, sekarang masalahnya itu beras ada di tempat masing-masing. Ada di pedagang, ada di rumah tangga,” ujar Zulhas ketika ditemui wartawan di The Westin Hotel Jakarta, Selasa, 29 November 2022.

Zulhas berujar, persediaan beras di Bulog tidak boleh kurang dari 1,2 juta ton. Lantaran belum terpenuhi, Zulhas mengatakan pemerintah bakal mempersiapkan cadangannya. Salah satunya melalui pembelian di luar negeri. Kendati begitu, dia menampik keputusan untuk impor dan belum mengeluarkan perizinan untuk kebijakan ini.

Baca: Kementan Beberkan Penyebab Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah hingga 1,8 Juta Ton

“Tapi kita enggak impor. Belum masukkan (izin impor),” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Advertising
Advertising

Zulhas mengaku masih memberi waktu kepada Kementan dan Bulog untuk memastikan kecukupan stok beras, setidaknya dalam waktu enam hari setelah rapat dengar pendapat di DPR, 23 November lalu. Jika pada akhirnya cadangan tidak tercukupi, Zulhas bakal segera meneken izin impor.

“Memang kita enggak boleh main-main. Memang harus ada. Ya kita harus beli, harus masuk agar stoknya cukup,” ujar Zulhas.

Sementara itu, Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mendesak pemerintah untuk segera melakukan impor beras. Sebab, saat ini pasokan beras dari daerah-daerah sudah tidak ada dan stoknya hanya dipasok oleh Bulog.

Ketua Koperasi PIBC Zulkifli Rasyid mengatakan pasokan beras saat normal ke PIBC biasanya mencapai 2.500-3.000 ton per hari. Namun, saat ini pasokan makin menipis yang mengakibatkan terkereknya harga beras medium.

“Sedangkan kondisi saat ini, sudah hampir 10 hari yang lalu saya mengajukan ke Bulog untuk dipasok 500 ton saja, sekarang yang baru dikeluarkan 150 ton. Berarti permintaan kami tidak tercukupi oleh Bulog. Maka, harus diambil langkah untuk impor,” ujar Zulkifli Rasyid dalam webinar Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus, Selasa, 29 November 2022.

Dia mengatakan, tren harga beras sejak Agustus hingga sekarang terus melonjak. Pada Agustus, harga beras jenis medium hanya Rp 8.300 dan paling mahal Rp8.400 per kilogram. Namun, saat ini beras medium sudah tembus Rp 9.200 per kilogram.

“Di luar (PIBC) saja sudah ada yang harganya Rp 12-14 ribu per kilogram. Kami sebagai pelaku pasar mempertanyakan bagaimana pemerintah mencukupi untuk menyuplai beras. Sebab, PIBC ini adalah barometer untuk seluruh Indonesia. Ketika PIBC menyebut pasokan beras kurang, itu akan otomatis mempengaruhi pasar-pasar yang lain,” tutur Zulkifli.

BISNIS

Baca juga: Dampak Harga Beras Naik: Penjualan Melambat hingga Warteg Kurang Porsi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

16 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

19 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

21 jam lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya