29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Selasa, 29 November 2022 05:00 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank. Sehingga total peserta BI Fast sekarang mencapai 106 peserta atau mewakili 87 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. Penambahan ini merupakan kepesertaan gelombang kelima.

"Perluasan kepesertaan BI Fast yang terus dilakukan, diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk stakeholders BI terhadap layanan sistem pembayaran ritel yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal,"tutur Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis pada Senin, 28 November 2022.

BI Fast merupakan infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI. Sistem pembayaran BI Fast dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran untuk memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Menurutnya, layanan BI Fast adalah wujud komitmen BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional.

Erwin menjelaskan implementasi BI Fast oleh bank kepada nasabahnya akan disesuaikan dengan strategi dan rencana masing-masing bank dalam mempersiapkan kanal pembayarannya.

Advertising
Advertising

Pada batch kelima ini, bank yang bergabung antara lain 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional, syariah maupun Unit Usaha Syariah. Erwin berharap masuknya 12 BPD tersebut dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat, terutama di setiap daerah untuk memanfaatkan layanan BI Fast

Selain itu, penambahan bank peserta BI Fast juga diharapkan dapat mengefisienkan penyediaan infrastruktur. Terlebih, 16 dari 29 Bank peserta dalam batch kelima ini memanfaatkan infrastruktur multitenancy atau multi banks one connector.

Selanjutnya, daftar 29 bank peserta baru BI Fast

<!--more-->

Adapun daftar 29 bank peserta baru BI Fast, yakni:

1. Standard Chartered Bank

2. MUFG Bank

3. BPD Jambi

4. BPD Jambi UUS

5. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

6. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat UUS

7. BPD Sumatera Utara

8. BPD Sumatera Utara UUS

9. BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

10. BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara UUS

11. Bank Aceh Syariah

12. BPD Bengkulu

13. BPD Kalimantan Tengah

14. BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo

15. BPD Sulawesi Tenggara

16. BPD Maluku dan Maluku Utara

17. BPD Banten

18. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

19. Bank Mega Syariah

20. Bank OCBC NISP UUS (mulai 19 Desember 2022)

21. Bank BTPN Syariah

22. Bank Aladin Syariah

23. Bank QNB Indonesia

24. Bank Victoria Internasional

25. Bank Resona Perdania

26. Bank IBK Indonesia

27. Bank China Construction

28. Bank of China

29. Bank of America NA

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya