Marak Pembobolan Rekening Bermodus Link Aplikasi Pengiriman Barang, Ini Penjelasan Asosiasi Logistik

Sabtu, 26 November 2022 19:58 WIB

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menanggapi soal maraknya modus pembobolan rekening bank melalui tautan atau link yang mengatasnamakan aplikasi pengiriman barang dan jasa. Salah satu korbannya adalah nasabah perempuan berusia 47 tahun yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama di Tuban bernama Laidia Maryati. Laidia melaporkan pada BRI bahwa saldo di rekening tabungannya terkuras Rp 10 juta hingga hanya tersisa Rp 80.294.

Menurut Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto pembobolan rekening dengan modus tautan aplikasi pengiriman jasa ini baru pertama kali terjadi. "Ini murni kejahatan siber yang sekarang modusnya bergerak ke arah aplikasi jasa," ucapnya saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 26 November 2022.

Ia menjelaskan penipu tersebut meretas data nasabah dengan cara mengirimkan link berupa ajakan untuk mengunduh aplikasi jasa pengiriman. Kemudian setelah korban mengklik link itu, penipu masuk ke akun rekening korban hingga menembus sistem keamanan bank.

Selain merugikan nasabah, menurut Mahendra, modus ini juga tentu merugikan para pelaku usaha pengiriman barang. Pasalnya, konsumen menjadi takut untuk menggunakan aplikasi jasa pengiriman yang asli. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan aplikasi jasa logistik yang tidak lazim dipakai oleh market place. "Karena aplikasi itu sudah diuji dan dijamin oleh market place tersebut," tuturnya.

ALI menyatakan akan terus mengimbau kepada seluruh pelaku usaha logistik untuk mengawasi modus penipuan tersebut. Terlebih para penipu siber itu sangat cepat berinovasi mencari cara baru untuk mengelabui korbannya. Selain itu, asosiasi juga akan mendorong aplikator jasa pengiriman barang untuk memperkuat sistem keamanannya.

Advertising
Advertising

Ia berharap semua pihak turut melakukan pengawasan terhadap kejahatan siber tersebut. Sebab untuk menghentikan aksi pembobolan rekening itu, menurut dia, tidak bisa hanya menunggu atau mengandalkan laporan dari publik. "Kita harus saling menjaga sistem kita sendiri serta database yang kita punya," tuturnya.

Adapun pihak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mengaku sudah melakukan investigasi atas pengaduan korban pemobobolan rekening tersebut. Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto menjelaskan Laidia adalah korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering, dimana dia menginformasikan data transaksi perbankan berupa PIN dan password yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab. Data diberikan secara digital atau melalui phone scam, sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses.

Laidia saat itu membuka tautan atau link dan menginstall aplikasi jasa pengiriman barang yang tidak resmi. Link tersebut dikirimkan oleh fraudster untuk memperoleh data transaksi perbankan korban. Namun BRI menyatakan tak akan memberikan ganti rugi kepada nasabah, dengan alasan kejadian itu terjadi atas kesalahan nasabah, bukan pihak bank.

"BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan,"

Karena itu, ia mengimbau kepada nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi. Nasabah juga disarankan agar tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI. Data yang harus dijaga, meliputi data pribadi maupun data perbankan, seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, dan OTP.

Baca Juga: Duit Nasabah BNI Cabang Samarinda Rp 3,5 Miliar Diduga Raib, Begini Kronologinya

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

5 hari lalu

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

Penagih PNM Mekaar kerap menghadapi nasabah yang mengamuk ketika angsuran kreditnya ditagih.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

6 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

8 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

9 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya