Komisi VII DPR Kritik Jokowi Kurang Konsisten Memanfaatkan Gas Bumi untuk Transisi Energi

Rabu, 23 November 2022 23:22 WIB

Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto, mengkritik perhatian pemerintah terhadap eksplorasi gas bumi atau liquefied natural gas (LNG). Dia berpendapat, pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak terlampau konsentrasi terhadap pemanfaatan sumber daya alam tersebut.

"Saya lihat rezim saat ini (Jokowi) kurang begitu konsisten di dalam hal pemanfaatan gas bumi. Terbukti kalau kita lihat sekarang, dengan serta merta beralih misalnya dari sisi transportasi ke listrik,” ujar dia di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta, Bali pada Rabu, 23 November 2022.

Dia menekankan gas bumi seharusnya menjadi fokus utama bagi Pemerintah Indonesia karena potensinya besar. Gas bumi bisa dimanfaatkan untuk transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca: Sudah Ada Pengganti Chevron, SKK Migas: IDD Bisa Mulai Jalan Tahun Depan

Apalagi, kata dia, cadangan gas bumi di Tanah Air cukup banyak. Bahkan, ditemukan titik-titik eksplorasi baru, seperti di Aceh. Untuk mendukung pemanfaatan gas bumi ini, Sugeng pun lebih sepakat apabila Rancangan Undang-Undang Minyak dan Gas (RUU Migas) diubah menjadi RUU Gasmi.

Advertising
Advertising

“Karena banyak sekali yang akan kita atur urusan-urusan gas,” ucap dia sembari menjanjikan bahwa RUU Migas akan disahkan tahun depan. Sugeng melanjutkan, undang-undang tersebut bisa memberikan kepastian investasi yang jauh lebih baik bagi industri migas.

Sugeng menyadari sektor migas memerlukan investasi jumbo dan alih teknologi, apalagi untuk transisi energi. Dia menjelaskan gas bumi juga bisa menjadi energi bersih dan digunakan untuk bauran energi baru dan terbarukan (EBT).

Potensi Gas Alam Cair di Indonesia Sangat Besar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan potensi gas bumi cair atau LNG di Indonesia sangat besar. Rencananya, SKK Migas bakal mendesain jaringan pipa LNG tersebut untuk memenuhi kebutuhan sejumlah industri di Tanah Air.

“LNG ada yang besar-besar seperti misalnya sekarang kita punya di Papua, Bontang, Sulawesi. Ke depannya kita akan punya proyek-proyek LNG cukup besar juga yaitu di Abadi Masela,” ujar Dwi.

Selain itu, Dwi melanjutkan, lembaganya menemukan titik eksplorasi baru di Andaman, Aceh Utara. SKK Migas juga akan menghidupkan kembali Arun LNG Plant. Dengan begitu, ia yakin berbagai temuan dan potensi gas bumi bisa mengamankan kebutuhan gas dalam negeri sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menjamin kebutuhan.

“Jadi potensi Indonesia sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan LNG dunia nantinya,” kata dia.

Baca juga: Pastikan Industri Hulu Migas Belum Sunset, SKK Migas: Malah Sunrise

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

11 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

14 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

2 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya