4 Saham Lo Kheng Hong yang Kepemilikannya di Atas 5 Persen, Apa Saja?

Kamis, 17 November 2022 12:15 WIB

Lo Kheng Hong. Ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Lo Kheng Hong kini tercatat memiliki empat saham perusahaan yang jumlahnya masing-masing di atas 5 persen.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Senin, 14 November 2022, menunjukkan empat saham yang dimiliki oleh investor kawakan itu adalah PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) dan PT Intiland Development Tbk. (DILD).

Pria yang sering disebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia itu memegang 1.058.274.000 saham BMTR yang merupakan anak usaha MNCN milik Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe. Ia membagi kepemilikannya dalam 6 rekening efek berbeda, yang tertinggi melalui PT Panin Sekuritas sebanyak 721.336.800 saham.

Baca: Kaesang Cerita Dapat Wejangan dari Lo Kheng Hong Soal Investasi Saham, Apa Saja?

Berikutnya, untuk saham perusahaan pembiayaan CFIN, Pak Lo tercatat memiliki 5,12 persen total saham atau sebanyak 203.944.700 saham. Ia membagi kepemilikannya dalam 4 rekening sekuritas berbeda.

Advertising
Advertising

Pada emiten properti DILD, Pak Lo--sapaan Lo Kheng Hong--menggenggam total 651.416.700 saham atau 6,28 persen dari total saham perusahaan. Kepemilikan saham itu disebar ke dalam 6 rekening sekuritas yang berbeda dengan kepemilikan terbanyak sebesar 497.963.100 lembar melalui PT Sinarmas Sekuritas.

Terakhir, saham emiten produsen ban GJTL, Lo Kheng Hong memiliki 5,17 persen dari total saham perusahaan atau sebanyak 180.001.000 saham lewat 8 rekening sekuritas yang berbeda.

Selanjutnya: Nama LKH kembali tercatat sebagai...

<!--more-->

Nama LKH kembali tercatat sebagai pemegang saham minoritas GJTL setelah sebelumnya pada data KSEI per 9 November 2022, nama investor yang menggunakan analisis fundamental ini tidak lagi menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen dari GJTL.

Padahal, sebelumnya, pada laporan per 30 September 2022, nama Pak Lo masih ada dengan menggenggam saham sebanyak 180.001.000 saham, atau setara dengan kepemilikan saham 5,165 persen.

Bila mengacu pada data lama dan terbaru KSEI, jumlah kepemilikan saham Lo Kheng Hong tak berubah.

Bursa saham kini memakai single investor identification (SID). Dengan cara itu, walapun pemegang saham memecah kepemilikannya menggunakan beberapa nominee, nama pemegang saham asli bakal tetap muncul selama total kepemilikannya di atas 5 persen.

Hingga penutupan sesi I pada hari ini tercatat saham GJTL naik 0,85 persen atau 5 poin ke harga 590 dengan kapitalisasi pasar Rp 2,06 triliun. Harga saham GJTL sejak menghilangnya nama LHK pada 9 November 2022 mengalami penurunan beberapa kali dari posisi harga 615 pada penutupan 8 November 2022.

BISNIS

Baca juga: 3 Alasan Warren Buffet tak Berinvestasi di Bitcoin dkk

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

18 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

22 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

9 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya