Di Depan G20, Jokowi Pamer RI Komitmen USD 50 Juta untuk Pandemic Fund

Selasa, 15 November 2022 15:08 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam penutupan B20 Summit Indonesia 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 14 November 2022. Dalam pidatonya saat penutupan B20 Summit, Jokowi menyinggung soal peran digitalisasi dalam pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 melahirkan komitmen negara-negara anggota maupun non-anggota untuk membentuk dana cadangan pandemi (pandemic fund). Dia pun memamerkan bahwa Indonesia telah berkontribusi dalam pengumpulan dana cadangan pandemi senilai US$ 50 juta.

"Saya mengajak semua pihak agar berkontribusi (terhadap pengumpulan dana cadangan). Indonesia memberikan komitmen US$ 50 juta," kata Jokowi di Apurva, Nusa Dua, Selasa, 15 November 2022.

Pengumpulan dana cadangan akan menjadi katalis untuk memobilisasi pendanaan-pendanaan lainnya bagi sektor kesehatan yang datang dari sumber yang berbeda-beda. Diskusi panel Joint Finance and Health Ministers Meeting G20 sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa negara-negara di dunia membutuhkan duit lebih dari US$ 10 miliar per tahun untuk menghadapi ancaman krisis pandemi pada masa mendatang.

Baca: Sri Mulyani Berharap Pandemic Fund Diprioritaskan untuk Negara Miskin dan Berkembang

Jokowi menuturkan inisiatif G20 diperlukan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman kesehatan yang mungkin kembali menyerang pada masa mendatang. Meski pandemi Covid-19 telah mereda dan menunjukkan pemulihan, Jokowi mengingatkan agar negara-negara tidak lengah.

Advertising
Advertising

"Darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah nyata dan segera," katanya.

Dana yang terkumpul dari pandemic fund sebelumnya mencapai US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 62 triliun. Dana cadangan pandemi akan bertambah karena ada sejumlah negara yang menyatakan komitmen untuk memberikan sumbangsih.

Negara-negara yang telah menyampaikan komitmen adalah Australia, Kanada, Komisi Eropa, Perancis, Jerman, Cina, India, Indonesia, Italia, Jepang. Selanjutnya, Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, Singapura, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Prancis, dan Arab Saudi.

Ada pula tiga filantropi yang bergabung dalam pandemic fund, yakni The Bill & Melinda Gates Foundation, The Rockefeller Foundation, dan Wellcome Trust. Dana ini bakal dipakai bersama untuk membenahi sistem hingga menanggulangi kesenjangan anggaran kesehatan lima tahun ke depan.

Baca juga: G20 Sepakati Pembentukan Pandemic Fund, Yayasan Bill Gates Ikut Penggalangan Dana

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

49 menit lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

7 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

19 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

19 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

21 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

21 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

22 jam lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

22 jam lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya