Jeff Bezos Bagikan 3 Prinsip untuk Hadapi Krisis Pandemi, Perubahan Iklim hingga Geopolitik
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 14 November 2022 14:23 WIB
TEMPO.CO, Nusa Dua - Executive Chairman Amazon Jeff Bezos menyebutkan ada tiga prinsip yang dianutnya dalam menghadapi krisis dunia saat ini. Menurut dia, ada tiga krisis yang tengah dihadapi dunia kini yaitu pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan konflik geopolitik.
Hal tersebut disampaikannya saat membacakan keynote speech B20 Summit pada Senin, 14 November 2022. B20 summit, menurut dia, dilaksanakan di masa yang kompleks dan sulit karena berbarengan dengan terjadinya tiga krisis itu.
Krisis tiga kali lipat yang dihadapi dunia tersebut, menurut Bezos, bisa dihadapi dengan menggunakan tiga prinsip yang selama ini dianutnya.
Baca: Agenda Lengkap B20 Summit Hari Ini: Ada Jeff Bezos, Elon Musk, hingga Anne Hathaway
Pertama, Bezos menyatakan, prinsip utama yang dipegangnya adalah selalu belajar dari hasil capaian masa lalu.
Ia mencontohkan, bahwa saat dirinya lahir, rata-rata orang di dunia hidup 53 tahun. Sedangkan pada hari ini, rata-rata orang hidup 73 tahun. "Selain itu tingkat kemiskinan dunia pada waktu itu telah turun 75 persen dan melek huruf orang dewasa telah berlipat ganda," kata Jeff Bezos.
Dari dulu, menurut da, manusia juga selalu menghadapi tantangan, dan saat itu juga manusia selalu menemukan cara untuk mengatasi tantangan tersebut. Adapun untuk menghadapi tantangan itu, perlu ada inovasi, pendidikan, kewirausahaan dan kebijakan publik yang lebih baik bertanggung jawab.
Kedua, untuk menghadapi tantangan saat ini, kata Bezos, manusia harus bisa memenuhi kebutuhan mendesak. Yang tak boleh luput adalah juga sambil meletakkan dasar untuk masa depan jangka panjang yang lebih baik.
Selanjutnya: "Di saat bersamaan pemerintah dan bisnis perusahaan..."
<!--more-->
"Di saat bersamaan pemerintah dan bisnis perusahaan mengatasi masalah inflasi yang mendesak," tuturnya.
Yang juga penting, menurut Bezos, adalah walaupun ada tantangan ekonomi di masa mendatang, Pemerintah dan masyarakat tetap harus memperhatikan tantangan abadi yaitu krisis iklim.
Ketiga, menurut Bezos, penting agar tidak terjebak dalam pola pikir baik atau buruk.
Menurut dia, masih banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani dalam mengurangi kerusakan lingkungan, tetapi pada akhirnya mereka takut hal tersebut meningkatkan biaya dan pertumbuhannya.
"Tapi kita sekarang tahu, tindakan cerdas melawan perubahan iklim, tidak hanya menghentikan hal-hal buruk yang terjadi. Ini juga dapat meningkatkan efisiensi sumber daya," kata Bezos.
Salah satu yang bisa dilakukan dengan mendorong teknologi baru, mengurangi ketidakpastian, dan menghasilkan peluang baru.
Hal-hal tersebut, menurut dia, yang menjadi pemahaman-pemahaman baru. "Itu mendorong kami untuk membuat janji iklim dan juga tujuan untuk mencapai karbon NetZero pada tahun 2040.10 tahun lebih cepat dibandingkan Paris agreement," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata Jeff Bezos, Amazon akan menggunakan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2025, mulai dari pengirimannya. Belum lama ini PLN telah menggandeng Amazon untuk memasok listrik berbasis energi baru terbarukan dengan total kapasitas 210 megawatt. Kerja sama ini untuk mendukung seluruh kegiatan operasional Amazon Web Services, anak usaha Amazon.com.
BISNIS
Baca juga: Elon Musk Bicara Masa Depan Twitter untuk RI: Saya Pikir akan Cerah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini