Dorong UMKM Berani Ekspor, Ganjar Pranowo: Banyakin Toko Indonesia di Negara Lain
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 9 November 2022 18:30 WIB
TEMPO.CO, Solo - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada para pelaku UMKM di Jawa Tengah, termasuk Kota Solo, agar tak hanya sebatas memamerkan produk di luar negeri. Mereka juga harus lebih berani untuk menjual produk-produk mereka.
"Saya meyakini polanya nanti tidak cukup hanya sekadar pameran, tapi harus jualan. Maka temanya hari ini Dari Ekspo ke Ekspor. Itu menurut saya paling bagus," ujar Ganjar kepada awak media secara resmi melepas pemberangkatan produk UMKM yang akan diekspor ke Prancis dari Kota Solo di Solo Techno Park (STP), Rabu, 9 November 2022.
Ia pun berharap ke depan makin banyak pelaku UMKM akan membuka toko Indonesia di negara lain.
"Saya berharap betul nanti di banyak negara itu kita punya toko. Banyakin toko Indonesia. Banyakin untuk jualan apapun. Kuliner, UMKM, atau apa saja yang menjadi produk kita. Kalau cuma pamer-pamet saja itu tidak cukup," kata Ganjar.
Ekspor produk UMKM itu merupakan hasil kerja sama pentahelix yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Solo, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng. Tujuannya, memperkenalkan produk UMKM Jawa Tengah ke negara Prancis.
Selanjutnya, produk UMKM yang berupa kerajinan tangan itu akan dipamerkan di La Maison de I’indonesie di Paris.
Produk-produk itu merupakan produksi dua UMKM yaitu mahasiswa dan alumni UNS selaku pemilik UMKM, yang telah melewati kurasi. Produk berupa kerajinan tangan dalam bentuk furnitur, tekstil berupa kain pantai, dan produk fesyen.
Dengan keberadaan toko-toko Indonesia itu, ia berharap produk UMKM itu akan laku dan warga di negara lain itu akan mengetahui di mana produk itu bisa didapatkan.
Selanjutnya: "Dengan toko-toko itu, jika produk itu laku, maka ..."
<!--more-->
"Dengan toko-toko itu, jika produk itu laku, maka warga negara lain itu tentunya akan mengetahui di mana produk itu harus didapatkan. Itu adalah sebagian cara kita mengerahkan UMKM di Jawa Tengah maupun daerah lain," tuturnya.
Jika ternyata pelaku UMKM mengalami masalah berkaitan dengan pendanaan, menurut Ganjar, mereka dapat memanfaatkan macam-macam kredit atau pembiayaan.
“Pendanaan pembiayaan kan sudah banyak, misalnya dengan KUR. kalau di Jawa Tengah, Bank Jateng. Mengapa kita bikin Kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milennilal ini kita pakai untuk menyikapi keadaan ekonomi kita pascapandemi," katanya.
Menurut Ganjar, hal ini juga menjadi upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendongkrak kembali ekspor yang bulan lalu diakuinya sempat turun.
Dalam kerja sama itu, UNS berperan sebagai pendamping UMKM sekaligus penghubung dengan pembeli yang ada di Negara Prancis. "Pendampingan kami di kriya seni, furnitur, desain, termasuk hubungan ke sananya (pembeli di Prancis)," kata Sajidan dari UNS.
Ia menambahkan, dengan Program Merdeka Belajar dan hasil riset yang ada di UNS di antaranya adalah untuk mendukung UMKM di Soloraya menuju ekspor ke luar negeri.
"Prancis menjadi negara tujuan untuk awalannya, tapi ke depan akan dikembangkan ke beberapa negara lain di Eropa," tuturnya.
Jumlah produk yang diberangkatkan untuk ekspor pada Rabu itu sebanyak 402 item. Terhadap produk-produk itu, UNS berencana memproses perolehan Hak atas Kekayaan Intelektual atau HAKI-nya. "Untuk produk-produk yang berangkat ini kita HAKI-kan dulu," ucapnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ceramah di Masjid UGM, Sentil Soal Minyak Goreng
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.