TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri undangan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Rabu petang 6 April 2022.
Ganjar didapuk berbicara tema Menuju Efektivitas dan Efisiensi Birokrasi di Indonesia. Dia membuka ceramah dengan langsung menyoroti kondisi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng yang belakangan dikeluhkan masyarakat.
"Saya mencatat dari 1 Januari sampai 6 April ini, total ada 115 aduan di Jawa Tengah dan itu semua terkait minyak goreng, ada apa sebenarnya? " kata Ganjar.
Bekas anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu heran dengan gonjang ganjing minyak goreng ini bisa terjadi di Indonesia.
Padahal, ujar Ganjar, sejak 1970 silam, Indonesia penghasil CPO atau Crude Palm Oil- minyak nabati dari kelapa sawit terbesar dunia. Yang berlanjut di tahun 1980 dan 1990 menjadi juara sebagai pemasok bahan dunia.
"Tentu kalau memakai buku barat, orang akan mengatakan inilah market mechanism, inilah komoditi," kata Ganjar. "Dan ketika dunia bertemu pada kepentingan kepentingan suatu komoditas, akhirnya harga akan ditentukan di situ, tapi apakah benar kita akan menikmati itu?"
Ganjar menuturkan dengan gonjang ganjing stok dan harga minyak goreng itulah, mau tak mau seluruh cacian dialamatkan ke pemerintah.
"Termasuk cacian pada saya, meski bully harian itu sudah biasa karena problem utamanya bagaimana segera menyelesaikan persoalan minyak goreng itu," kata Ganjar.
Dengan kisruh minyak goreng itu, lanjut Ganjar, birokrasi belum tentu bisa diandalkan dapat mengatasi persoalan itu dengan efektif dan efisien. "Terlebih kalau birokrasi itu tak punya kewenangan untuk membuat kebijakan soal itu," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Baca: Tarif Tol Naik di Beberapa Tempat Menjelang Mudik, PUPR: Tak Dapat Dihindari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu