TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang membatalkan rencana membeli mobil listrik untuk kendaraan dinas bukan masalah.
"Ya kalau ada prioritas lain, enggak apa-apa daerah menentukan itu," ujar Ganjar saat dimintai tanggapan soal Gibran yang memilih untuk menghapus anggaran pengadaan mobil listrik untuk kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dari R-APBD Kota Solo 2023, Rabu, 9 November 2022.
Gibran memutuskan membatalkan rencana pembelian mobil listrik untuk tahun depan. Selain Gibran, Pemerintah Kota Salatiga yang juga belum merencanakan pembelian mobil listrik sebagai operasional untuk mobil dinas pada 2023.
Menurut Ganjar, jika daerah memiliki anggaran untuk pengadaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas, sebaiknya pemerintah tetap menyiapkan dan mengalokasikannya. Meski demikian perihal apakah mobil listrik menjadi prioritas daerah atau tidak, keputusan tergantung pada kondisi daerah masing-masing.
"Tergantung kondisinya. Kalau memang ada (anggaran) ya disiapin. Kalau ada, kalau saya sih setuju (pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas)," kata Ganjar saat hadir di Solo Techno Park atau STP.
Untuk Jawa Tengah, Ganjar menyebut selain Solo dan Salatiga, belum ada lagi kepala daerah yang menyatakan menunda rencana pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas daerah.
"Sejauh ini belum ada lagi," tuturnya.
Sebelumnya Gibran Rakabuming Raka membatalkan rencana membeli mobil listrik yang sedianya menjadi kendaraan dinas baginya dan wakil wali kota Solo pada 2023. Padahal, pemerintah sudah menginstruksikan pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
Batalnya pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo itu menyusul keputusan Gibran yang memilih mencoret anggaran pengadaan mobil listrik dari rancangan APBD Kota Solo tahun 2023. "Rencana anggaran yang saya hapus malah anggaran membeli mobil listrik untuk wali kota dan wakil wali kota," kata
Gibran saat ditemui awak media di Solo, Rabu, 2 November 2022.
Gibran beralasan anggan itu lebih baik digunakan untuk program atau kegiatan lain yang lebih menyentuh kepentingan masyarakat. Ia mencontohkan revitalisasi pasar tradisional, memperbaiki kantor kelurahan, atau membangun taman cerdas.
"Nek menurutku luweh pernak dinggo bangun pasar (kalau menurut saya lebih baik digunakan untuk membangun pasar), bangun kelurahan, bangun taman cerdas," tuturnya.
SEPTHIA RYANTHIE