Setelah IPO, Bos Blibli Ungkap Strategi Hadapi Ancaman Resesi Global 2023

Rabu, 9 November 2022 10:56 WIB

Jajaran direksi Blibli menggelar Paparan Publik Penawaran Umum Sahan Perdana di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022. TEMPO/Arrijal Rachman

TEMPO.CO, Jakarta - CEO & Co-founder PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli Kusumo Martanto mengungkap strategi perusahaannya dalam mengahdapi ancaman resesi global 2023. Menurut dia, bagian terpenting adalah penyusunan bisnis modelnya.

“Jadi kita melihat satu dari sisi bisnis model dulu. Karena kalau bisnis modelnya sudah salah, itu akan berat lagi,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Selasa, 8 Oktober 2022.

Selain itu, kata Kusumo,Blibli bakal terus mencari rekanan penyuplai produk-produknya untuk mempertahankan produk yang berkualitas. Sejauh ini, dia berujar, manajemen sudah menjalin kerja sama strategi dengan para pemegang merek baik global, nasional, maupun UMKM di seluruh Indonesia.

Baca juga: Blibli IPO Hari Ini, Simak Harga Penawaran hingga Prospeknya

“Dan tentunya kami juga terus mengejar optimisasi atau efisiensi yang kami jalankan dari awal,” kata Kusumo. “Jadi secara berkesinambungan baik dengan Blibli, Tiket, dan Ranch.”

Advertising
Advertising

Kusumo hakulyakin Blibli cukup solid menghadapi ketidakpastian yang akan dirasakan dunia tahun depan. “Kita yakin kita bersama kita bisa melewati itu dengan baik, dan kita selalu optimis,” ucap dia.

Bos Tiket.com, George Hendrata, juga memprediksi Indonesia akan beruntung di tengah ancaman resesi 2023 karena ekonominya masih bakal tumbuh. Menurut dia, ada beberapa alasan negara tangguh menghadapi gejolak ekonomi global.

“Karena (pertama) kita mendapatkan surplus dari komoditas. Kedua, daya beli masyarakat masih bagus dan pemerintah cukup membantu supaya harga bahan pokok tidak begitu naik terlalu banyak,” ujar dia

Dia yakin di tengah bayang-bayang resesi, kinerja Blibli—induk perusahaan Tiket.com—juga akan melaju di jalur positif. Sebab, perusahaan terus memperhatikan efisiensi selama tiga tahun terakhir. Bahkan saat ini, George berujar, efisiensi korporasi pun terus membaik hingga mencapai margin double digit.

George juga optimistis Blibli bisa melayani pelanggan dengan lebih baik lagi pada masa mendatang. Perusahaan akan lebih efisien sehingga segala kebutuhan logistik bisa sampai dengan cepat dan harga yang efektif.

“Jadi kita ready untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah lagi untuk Blibli, Tiket, dan Ranch,” ucap George. Blibli resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. IPO Blibli berlangsung kemarin, Selasa, 8 November 2022. Perusahaan membidik dana hingga Rp 8 triliun dari aksi korporasi itu.

Baca juga: Blibli Klaim Jadi Unicorn Terbesar Kedua yang IPO Sepanjang 2022 di Asia Pasifik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Berburu Barang Diskon di Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

20 hari lalu

Berburu Barang Diskon di Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

Para pengunjung memadati Jakarta Lebaran Fair untuk mencari barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan penawaran harga yang menarik.

Baca Selengkapnya

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

40 hari lalu

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

58 hari lalu

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

24 Februari 2024

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.

Baca Selengkapnya

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

23 Februari 2024

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.

Baca Selengkapnya

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

22 Februari 2024

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

21 Februari 2024

Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi global membaik, meski Jepang dan Inggris mengalami resesi.

Baca Selengkapnya

Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

21 Februari 2024

Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

Faktor utama menyebabkan masalah struktural resesi Jepang termasuk demografi penuaan, alokasi transfer dari pemerintah pusat ke daerah, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

20 Februari 2024

Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

Sri Mulyani mengatakan dirinya akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janiero, Brazil, pekan depan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

19 Februari 2024

Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

Jokowi menyebut harga beras naik karena perubahan iklim. Sejumlah sektor terancam terdampak resesi Jepang.

Baca Selengkapnya