Perpres Nomor 125 Cadangan Pangan, Bapanas Jelaskan Pembagian Tugas Bulog dan ID Food

Senin, 7 November 2022 23:49 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) didampingi Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kiri) saat memantau operasi pasar telur ayam di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 2 September 2022. (Tempo | Riri Rahayu)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menanggapi soal terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tentang penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah (CPP). Ia mengungkapkan ada sejumlah perbedaan pembagian tugas yang dimuat dalam baleid itu.

"Perpres ini memang mengatur cadangan pangan pemerintah di mana, di sana akan melibatkan Badan Pangan Nasional juga BUMN di bidang pangan, yaitu Bulog dan RNI (ID Food)," ucap Arief saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur pada Senin, 7 November 2022.

Baca: Perpres 125 Tahun 2022 Soal Cadangan Pangan Terbit, Pengamat: Ini Pasal yang Harus Dicermati

Ia menjelaskan Bulog maupun ID Food bertugas meningkatkan CPP Indonesia. Jika sebelumnya Bulog hanya mengurus komoditas beras, kali ini tugasnya meliputi komoditas jagung dan kedelai. Sementara delapan komoditas lainnya menjadi tanggung jawab ID Food.

Perihal mekanismenya, Arief menuturkan Pemerintah tengah merumuskan peraturan turunannya bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya. Terutama ihwal penetapan jumlah atau level stok CPP, harga acuan pembelian di tingkat petani dan peternak, serta harga acuan di hilir.

Advertising
Advertising

Hal yang tak kalah penting, kata dia, adalah penetapan kisaran anggaran yang akan diterima perusahaan BUMN pangan tersebut.

"Jadi intens (koordinasi) dengan Kementerian Keuangan. Minggu ini akan kita putuskan, berapa rate yang akan diterima teman-teman kementerian BUMN," tuturnya.

Ia menilai akan ada anggaran khusus atau special rate karena kedua badan itu memegang fungsi penting dalam menjaga stabilitas stok dan harga pangan. Sehingga, konsep anggarannya bukan berupa penyertaan modal negara (PMN) tetapi pemberian pinjaman dengan bunga yang rendah.

Semua prosesnya, kata Arief, akan dilakukan secara paralel. Badan Pangan akan merumuskan aturan-aturan itu, dengan dukungan Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Stok Cadangan Beras Pemerintah Tipis, Anggaran Bulog Disarankan Naik 30 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

2 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

4 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

6 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

8 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

10 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

11 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

12 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

12 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

13 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya