Banyak Industri Tumbuh Lambat, Berikut Kebijakan Mitigasi Kemenperin

Senin, 7 November 2022 19:11 WIB

Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasamita (kedua kanan) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) menerima delegasi negara pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 saat mengunjungi rumah dinas Wali Kota di Loji Gandrung, Solo, Jawa Tengah, Kamis 31 Maret 2022. Kegiatan wisata kota delegasi TIIWG G20 dengan mengunjungi pameran UMKM di rumah dinas Wali Kota dan museum batik Danar Hadi bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan serta batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Perlambatan di sektor industri menjadi pekerjaan besar Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Salah satunya industri makan dan minum belum tumbuh normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19.

Menperin Agus Gumiwang Kartasamita pertumbuhan industri melambat karena permintaan dari luar negeri terganggu akibat tekanan global. Begitu pula dengan input bahan baku yang cukup tinggi, baik dari ketersediaan maupun harga.

“Karena sebelum Covid sektor ini tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Ini yang akan kita kembalikan,” ujar Agus dalam konferensi pers yang digelar virtual, Senin, 7 November 2022. Meski permintaan global melemah, industri makanan dan minuman tumbuh 17,83 year on year pada triwulan III-2022.

Sementara itu, lanjut Agus, industri yang tumbuh negatif terjadi pada sektor kimia dan farmasi, kemudian industri bahan galian nonlogam dan farmasi.

“Ini banyak berkaitan dengan pelemahan market yang di Eropa dan tingginya nilai input bahan baku,” ujar Agus.

Advertising
Advertising

Sebelum data ini dirilis BPS, Agus mengatakan masalah ini sudah dibahas di kementeriannya bersama den gan berbagai asosiasi. Sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi tekanan dan risiko global pun disiapkan.

Langkah pertama yang penting, kata Agus, adalah mencari pasar baru untuk ekspor. Pemerintah pun akan membuka akses untuk pasar Amerika Latin dan Amerika Selatan, Afrika, serta negara-negara Timur Tengah dan Asia.

“Langkah mitigasi kedua, penningkatan penguasaan pasar dalam negeri. Ini memperkuat dan mendorong promosi dan kerja sama lintas sektoral agar penggunaan produk dalam negeri bisa semakin tumbuh dan bisa menumbuhkan industri itu sendiri,” papar Agus.

Langkah mitigasi ketiga, Agus mengatakan Kemenperin melakukan penguatan daya saing industri melalui kemudahanan akses bahan baku, penguatan ekosistem usaha dan penguatan sisi produksi. Indstrumen yang akan digunakan di antaranya dengan bea masuk yang ditanggung pemerintah, relaksasi bahan baku industri, dan sebagainya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

14 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

20 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

21 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

22 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

22 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

25 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya